CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kisah Dafi atau Muhammad Dafiar Akbar (16) yang sempat hilang karena tersesat di Gunung Ciremai, diceritakan kepada Andrea Ramadhan.
Andrea adalah pilot drone yang kebetulan di hari itu, menerbangkan perangkat tanpa awaknya sampai ke puncak Gunung Ciremai.
Pada waktu itu, Andrea mengaku, menerbangkan drone pada tanggal 6, Agustus sekitar pukul 07.00 WIB. Start dari Desa Setianegara, karena mendapatkan informasi ada pengibaran bendera oleh warga Linggarjati di puncak Gunung Ciremai.
"Sebelumnya saya tidak tahu bahwa ada pendaki yang hilang. Jadi saya tidak sengaja merekam pendaki remaja yang tersesat di gunung," kata Andrea, di kanal Youtube miliknya.
BACA JUGA:Head to Head Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati, Warga Bandung Pilih yang Mana?
Setelah menerbangkan drone, kemudian Andrea dan istrinya naik ke Gunung Ciremai sampai puncak dan sampai sekitar pukul 16.00 WIB.
Lantas pulang dan sampai ke basecamp sekitar pukul 22.30 WIB. Di situ bertemu dengan 2 orang menanyakan apakah ada pendaki.
"Saya jawab tidak ada. Saya turun dari puncak ke basecamp benar-benar berdua, tidak ada orang lain," tuturnya.
Ternyata kedua orang tersebut salah satunya adalah ayah dari Dafi, pendaki yang tersesat. Mereka sedang melakukan pencarian malam-malam.
"Mereka mencoba menyusuri jalur pendakian. Saya melihat bagaimana panik dan sedihnya bapaknya," katanya.
Ketika malam itu dicari, besok siang atau sorenya Davi berhasil pulang. "Jadi pulang itu bukan karena drone saya. Hanya tidak sengaja merekam saja," tuturnya.
Rupanya, Dafi turun bukan di Jalur Linggarjati tetapi tersasar ke Jalur Sidomba yang jaraknya cukup jauh.
Terkait dengan kejadian tersebut, Dafi menceritakan bahwa dirinya mengikuti acara untuk pengibaran bendera bersama warga di desanya.
BACA JUGA:Wedal Lahir Sunda Kuno, Cek Tanggal Lahir dan Karaktermu, Ada yang seperti Kacang Lupa Kulitnya