"Wilayah ini akan menjadi comuting, bergerak ekonominya seru. Kalau kita lihat berjalan dari arah Kertajati ke Kadipaten, kafe mulai bagus, ada coworking space, hang out, hotel bintang 4.
Kalau kita ke Cirebon hari ini, tempat hang out nggak kurang-kurangnya. Istilahnya vibrance, oke banget gitu yah," bebernya.
Bernie menambahkan, Kawasan Rebana bukan sebuah proyek, tetapi aglomerasi perkotaan hidup. Inilah tempat hidup, tempat beraktivitas, bekerja, bermain.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil menjelaskan, masyarakat di wilayah utara Jawa Barat akan merasakan keuntungan dari proyek ini. Sebab, tidak ada lagi tempat selain di utara.
BACA JUGA:Sambut Rute Penerbangan Kertajati-Nusawiru, Telah Dibangun Jembatan Ikonik di Jabar
Bukti nyata dukungan pemerintah pusat untuk Kawasan Rebana tercermin dalam Perpres 87 Tahun 2021.
Pemerintah menganggarkan Rp 300 triliun untuk Kawasan Rebana dan Jabar Selatan. Angka Rp 200 triliun tersebut termasuk Tol Indramayu - Kertajati. Kemudian Rp 100 triliun untuk wilayah selatan.
"Kenapa Jabar investasinya terbaik, karena infrastruktur paling baik. Kedua produktivitas paling baik. Ketiga, tim perizinan paling keren. Keempat, karena gubernur proaktif. Seperti jodoh, rezeki itu harus dijemput," bebernya.
Kawasan ini mencakup 7 kabupaten/kota yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, dan Subang.
BACA JUGA:WOW! Akan Ada 13 Kota Baru di Kawasan Metropolitan Rebana Berbasis Industri Modern
Kawasan Rebana adalah restart dan upaya agar Indonesia mengalami lompatan dalam industrialisasi.