Beberapa saat kemudian situasi berubah. Marc Klok datang mengambil alih. Levy Madinda tidak banyak bicara. Langsung pergi meninggal dan menyerahkan bola kepada Marc Klok.
BACA JUGA:Mengenal Angin Kumbang di Cirebon, Kuningan dan Majalengka, Ada Pengaruh Gunung Ciremai
Para pemain PSIS pun ikut menjauh. Marc Klok mendapatkan ruang yang lebih leluasa. Tanpa provokasi sehingga lebih tenang.
Pemain naturalisasi itu pun dengan dingin mengeksekusi bola dan sukses membobol gawang PSIS yang dijaga Adi Satryo.
Setelah momen itu, tidak sedikit orang yang mengira Marc Klok merebut penalti dari Levy. Yang terjadi ternyata sebaliknya. Sudah direncanakan.
"Saya memang tak berniat mengambil tendangan penalti itu," demikian dikatakan oleh Levy seperti dilansir dari laman resmi Persib.
Menurut Levy, kejadian itu memang sudah diprediksi dan sudah direncanakan di ruang ganti.
"Semua (gimmick) itu sudah kami bahas di ruang ganti," jelasnya.
Pemilik nomor punggung 15 di Persib itu mengungkapkan, sebelum pertandingan pelatih sudah menunjuk Marc Klok sebagai eksekutor jika terjadi tendangan penalti.
BACA JUGA:2 Infrastruktur Global Besar di Metropolitan Rebana, Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban
Maka, tindakan Levy mendahului Marc Klok mengambil bola dan meletakkannya di titik putih adalah bagian dari strategi.
Tujuannya, agar Marc Klok tidak mendapat tekanan dari pemain lawan. Sebab provokasi dan teror untuk memecah konsentrasi sudah dilakukan kepada Levy.
"Saya katakan kepada Marc, akan lebih baik saya hanya mengambil bola saja," katanya.
"Lalu pemain lawan akan mendekati saya, sehingga dia (Klok) bisa mengambil waktu sendirian dulu (sebelum menendang penalti)," imbuh Levy.