Konser Musik Bernuansa Bambu Hibur Penonton

Senin 03-01-2011,07:27 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PERJUANGAN – Suasana aula kampus merah putih Untag 45 Jalan Perjuangan Kota Cirebon yang sedianya hanya ruang diskusi, berubah menjadi gemuruh dentang alunan bunyi bambu. Sebuah konser musik sarasa bertema Bersetubuh Dengan Rasa, berhasil menggetarkan para pengunjung, Sabtu malam (1/1). Chek Art Percusi selaku event organizer menghadirkan kolaborasi musik komunitas Sadaawi dengan komunitas musik tradisional Sampurasun (Cimahi), Zig-Zag (Cihurbeuti), dan Azam (komunitas seni jalanan, Majalengka). Konser bernuansa bambu ditampilkan dengan apik sebagai sisi lain, dan menawarkan warna baru dalam belantika musik Indonesia. ”Awalnya kami hanya mencoba mengeksplorasi alat-alat di sekitar kami yang mampu menghasilkan bunyi. Hingga beberapa waktu berjalannya proses kreatif, akhirnya pilihan kami jatuh pada bambu,” kata Sahroni, salahsatu personil Sadawi kepada Radar. Para penonton hanya disuguhkan dengan bunyi-bunyian alat musik yang terbuat dari bambu. Baru sebelum penghujung acara tersebut, ada pembacaan wangsit Pangeran Padjajaran dalam bahasa Sunda, yang dimainkan salahseorang personil Sadawi, yang menambah suasana mistis. Para penonton terlihat puas menyaksikan penampilan yang disuguhkan komunitas musik tradisional tersebut. Tampak riuh tepuk tangan penonton sebagai bentuk apresiasi setiap penampilan yang disuguhkan mereka. ”Mempesona. Sebuah konser musik yang jarang di Cirebon,” ujar salahsatu pengunjung bernama Ahmad Fauzi. Ahmad Syubbanuddin Alwy sebagai salahsatu apresiator dalam konser musik bambu tersebut menilai, pertunjukan tersebut cukup menarik. “Saya kira acara tersebut menarik. Hanya ada kesan kurang disiapkan dengan matang. Unsur dramatik, artistik panggung kurang mendapat sentuhan. Dari sisi bunyi berhasil. Meski ada beberapa kemungkinan bisa lebih menggetarkan, jika irama dan ritmenya tidak cukup terjaga. Mungkin dalam pembacaan teks wangsit Siliwangi, ada permainan lighting bisa lebih magis. Secara keseluruhan cukup menarik,” tuturnya. Selain menampilkan musik bambu, di tempat yang sama pada siang harinya, Chek Art Percusi juga menggelar workshop bambu dengan tema Mengenal Bambu Menggali Akar Budaya. Tampil sebagai pembicara Riki Zig-Zag dan Tim Sampurasun dihadiri berbagai komunitas seni di wilayah III Cirebon. (hsn)

Tags :
Kategori :

Terkait