Cerita Cast Film Susuk Kutukan Kecantikan saat Spesial Screening di Cirebon

Senin 28-08-2023,15:00 WIB
Reporter : Apridista S Ramdhani
Editor : Apridista S Ramdhani

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sebelum tayang pada 31 Agustus mendatang, Cirebon menjadi kota yang dipilih untuk spesial screening film Susuk : Kutukan Kecantikan.

Selain acara nonton bareng film Susuk : Kutukan Kecantikan di Grage Mall XXI, acara dilanjutkan dengan Meet & Greet bersama para pemain yakni Hana Malasan, Ersya Aurelia, Jourdy Pranata, Muhammad Khan, dan Elang El Gibran.

Sebagai pemeran utama yang memerankan karakter Laras, Hana Malasan menuturkan film Susuk : Kutukan Kecantikan mengangkat cerita tentang Laras yang ingin berhenti dari pekerjaanya sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) dan memperbaiki hubungannya dengan adiknya Ayu.

Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut.

Tubuh Laras terus hidup, namun badannya mulai membusuk seperti mayat.

"Untuk bisa memerankan karakter Laras, aku bersama tim sebelumnya turut melakukan riset salah satunya pergi ke area lokalisasi," tuturnya. 

Dalam film ini, Ayu yang diperankan oleh Ersya Aurelia ditemani olej Arman yang diperankan oleh Jourdy Pranata mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras.

BACA JUGA:Langkah Bandara Ngurah Rai Bali Mampu Hemat Biaya Energi, Bisa Ditiru BIJB Kertajati

BACA JUGA:Presiden Jokowi ke Cirebon Lagi, Mendarat di Bandara Cakrabhuwana, Ada Acara Ini Loh

Dengan mendatangi Damar (Whani Dharmawan) seorang kepala desa yang membantu Laras dan Ayu setelah orang tua mereka meninggal, Ustad Rahmat (M.N. Qomaruddin), pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk, hingga meminta bantuan dari Prasetyo (Muhammad Khan), seorang dukun.

Tapi ternyata susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa sehingga tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan Warga Desa. 

Selain teror yang diceritakan dalam film ini, Ersya Aurelia juga turut menceritakan gangguan yang dirasakan saat proses syuting.

Salah satu adegan yang cukup sulit dilakukan dalam film ini adalah ketika ia harus menggali kuburan di tengah hutan pada malam hari.

Proses syuting sempat terhambat akibat munculnya badai misterius dengan volume hujan yang sangat lebat. Badai tersebut juga hanya terjadi di lokasi syuting.

"Proses syuting pun harus berhenti selama dua hari untuk menunggu tanah kering, usut punya usut penuggu tersebut sempat terganggu dengan adanya aktivitas syuting ini," terangnya. 

Kategori :