Dirinya menyoroti pembangunan bandara, yang harus menggusur area pesawahan produktif.
"Bangunan yang begitu megah dengan menggusur pesawahan yang sangat produktif," tulisnya lagi.
Bahkan, para petani yang lahannya terkena gusuran itu, sebutnya, berakhir demo karena tidak setuju.
"Sampai warga di Kecamatan Kertajati yang tidak rela sawahnya jadi bandara berujung demo," lanjutnya.
Kini, keberadaan bandar udara terbesar kedua di Indonesia itu, sudah selesai dibangun.
Dengan berbagai rintangan dan penolakan dari pemilik sawah, bandara yang dikelola oleh Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati itu, tidak berjalan sesuai ekspektasi.
Bahkan, dirinya mengkritisi bandara mewah itu, sepi penumpang layaknya bangunan yang terbengkelai.
"Setelah jadi kok jadi rumah hantu sangat miris," kritiknya.
BACA JUGA:Pemkab Cirebon Kembali Disorot KPK, Kali Ini Soal Alokasi Anggaran Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Dirinya berharap, bandara tersebut kedepannya bisa digunakan sebagai mana mestinya.
"Karena telah memakan biaya triliunan uang rakyat untuk membangunnya," pungkasnya.
Bandar Udara Internasional Kertajati, juga dikenal Bandar Udara Majalengka atau West Java International Airport.
Merupakan bandar udara yang berada di bagian timur laut dari Jawa Barat, Indonesia.
BACA JUGA:3 Jenis KUR Bank BRI 2023, Kamu Mau Pilih yang Mana untuk Tambah Modal Usaha?
Bandar udara ini merupakan bandar udara terbesar kedua di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, kira-kira 68 kilometer di timur Bandung.