“Kami anggap sepihak menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai duet Anies di Pilpres nanti, terlebih lagi, Muhaimin merupakan ketum partai, yang justru tergabung di koalisi lain,” kata Dian, dalam keterangannya.
"Kami di Kota Cirebon sudah ada pergerakan atas kekecewaan kami terhadap pengkhianatan Anies Baswedan," tegas Novi.
Tadi malam, lanjut Novi, sebagai ketua DPC sudah menginstruksikan kepada seluruh kader PAC, ranting dan bacaleg untuk menurunkan semua baliho gambar anies di seluruh Kota Cirebon.
Menurut Novi, penurunan baliho Anies di Kota Cirebon adalah respons para kader, dan murni bentuk kekecewaan pada kader Partai Demokrat terhadap sikap sepihak tersebut.
BACA JUGA:WOW! Saat KTT ASEAN 2023, 15 Pesawat Kenegaraan Nginap di Bandara Kertajati dan Soekarno Hatta
"DPP Partai Demokrat, melalui Sekjen DPP, sudah menyampaikan sikap partai merespons perkembangan situasi terkini. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa duet Anies-Cak Imim adalah sebuah bentuk pengkhianatan," tegasnya.
Membangun koalisi tidak mudah dan butuh perjalanan panjang dan berliku, perlu komitment dan standar moralitas yang baik, kesamaan fikiran dan kesabaran tingkat dewa, tahan godaan dan tawaran2 pragmatis, tetapi aneh, tiba-tiba menghianati komitment, kebersamaan, dan koalisi yang…
— ehermankhaeron (@akang_hero) August 31, 2023
Tidak diinstruksikan pun, kata Novi, pihaknya akan menurunkan baliho Anies, karena semua kader Demokrat sangat kecewa dan marah.
"Kader Partai Demokrat di daerah akan menunggu arahan lebih lanjut dari DPP Partai Demokrat, di mana pada hari ini, seluruh struktur partai akan menggelar rapat dengan Majelis Tinggi PD untuk menyikapi isu terkini di internal KPP tersebut," pungkasnya.