"Walaupun baru beroperasi, namun standar baku mutunya adalah internasional," kata Edi.
Edi menegaskan, bahwa pembangkit yang berada di jalur Pantura Cirebon Jawa Barat ini, berkomitmen untuk menjaga lingkungan sekitar.
Sehingga sejak awal beroperasi, pembangkit ini dilengkapi dengan sejumlah peralatan pengendali pencemaran.
"Investasi untuk menggunakan dan menerapkan teknologi mutakhir untuk menekan emisi serendah mungkin, adalah bukti komitmen kami untuk berupaya menjaga kualitas udara dan melakukan perlindungan terhadap lingkungan," kata Edi.
BACA JUGA:Daftar 30 Pemain Persib U-20, Ada 2 Pemain Muda Cirebon, 1 Babakan, 1 Pabedilan
Beberapa fasilitas canggih pemantauan emisi yang digunakan di pembangkit unit 2 Cirebon Power adalah Menara pendingin (cooling tower), Air Quality Monitoring System (AQMS), low NOx burner, dan menerapkan teknologi flue gas desulfurization (FGD) yang digunakan untuk meminimalkan sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit.
Selain itu, seluruh Fly Ash Bottom Ash (FABA) serta gipsum yang dihasilkan dari aktivitas pembangkit ini dimanfaatkan sebagai bahan baku industri produsen semen.