BALI, RADARCIREBON.COM - Mitologi atau mitos Dang Hyang Siddhi Mantra menjadi alasan kenapa jembatan Jawa Bali tidak pernah dibangun, meski jarak kedua pulau tersebut hanya sekitar 5.000 meter atau 5 Km.
Padahal jarak antara Pulau Bali dan Pulau Jawa bila dibangun jembatan penghubung tidak lebih panjang dari Jembatan Suramadu yang hanya memiliki panjang 5,4 kilometer pada bentang utama, kemudian 4,3 kilometer jalan pendekat.
Wacana terkait dengan Jembatan Penghubung Pulau Jawa dan Bali tersebut sempat kembali muncul, pasca unggahan video viral di media sosial.
Unggahan tersebut menunjukkan wacana lain pembangunan jembatan yang bukan di atas permukaan laut, melainkan di bawah laut.
BACA JUGA:Sekolah Lapang Iklim, Upaya BMKG Bantu Petani Atasi Gagal Panen Akibat Perubahan Cuaca
Akun TikTok @adi_harsono mempublikasikan desain jembatan kaca sepanjang 2 kilometer yang menghubungkan Jawa dan Bali.
"Pulau Jawa dan Bali akan tersambung dengan tol bawah laut," demikian diunggah oleh yang bersangkutan.
Jembatan tol bawah laut dengan berbahan kaca ini, dibangun dari poros Situbondo dan Banyuwangi.
Kemudian terhubung ke Pura Segara Rupek, Buleleng, Bali. Sebagai bahan utama pembangunan jalan adalah dinding kaca berbahan nanopartikel silica (SiO2) dan bahan lainnya untuk memperkuat.
Sehingga jembatan kaca ini akan sangat kuat dan anti pecah. Sedangkan untuk kekuatan fondasi menggunakan Submerged Floating Tunnel (STF). Sehingga mampu menopang beban dengan baik.
"Terbuat dari kaca, tol sepanjang 2 km di Jawa Timur ini berada di bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali," tulis keterangan pada unggahan video.
Mitologi Dang Hyang Siddhi Mantra
Alasan dari pembangunan Jembatang Penghubung Pulau Jawa dan Bali adalah kebutuhan transportasi untuk penyeberangan.
BACA JUGA:Bersama Pelatih Baru, Persita Ingin Ulang Sukses, bisa Curi Poin di Kandang Persib Bandung