"Yang sekarang (Senin) terbakar sekitar 10 hektare," kata Kalak BPBD, saat dihubungi.
Menurutnya angin kencang yang terjadi menjadi salah satu penyebab api cepat membesar membakar area lahan kosong di area BIJB dan menyebar ke sejumlah titik.
"Begitu luas yang kena kebakaran, dengan angin yang begitu besar, sehingga titik-titiknya (api) itu berlarian kesana kemari, kebawa angin," jelasnya.
Bahkan karena faktor cuaca dan angin, petugas juga mengalami kendala terkait peralatan yang digunakan. Pasalnya, dalam upaya memadamkan api, petugas hanya menggunakan peralatan yang sederhana.
"Kami memiliki peralatan yang sederhana, (pemadaman dengan) cara manual. Dengan kondisi itu, jelas Iskandar, upaya yang dilakukan lebih fokus kepada penyekatan api. Karena lahan yang kering, apa boleh buat kami hanya bisa melakukan penyekatan-penyekatan,” ungkap dia.
Dengan adanya kejadian ini Kepala BPBD meminta masyarakat untuk lebih hati-hati. Apalagi menurutnya musim kemarau di Kabupaten Majalengka diperkirakan masih berlangsung sekitar satu-dua bulan ke depan.
"Saat ini harus waspada dengan kondisi cuaca yang panas. Dan bahkan prediksi dari BMKG, kemarau berlanjut sekitar satu bulan, dua bulan ke depan. Oleh karena itu, masyarakat untuk bijaksana menghadapi kondisi ini," jelas dia.
Dari beberapa kasus kebakaran yang terjadi, Iskandar menyebutkan tidak sedikit yang dipicu oleh kelalaian.
BACA JUGA:BAHAYA! Rekor Kemenangan Persib Bisa Terhenti di Surabaya, Penyebabnya Masalah Klasik
"Jangan main-main dengan api. Dimungkinkan ini akibat kelalaian manusia," ungkapnya.