CIREBON, RADARCIREBON.COM - Perumda air minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon menargetkan bakal terus menekan angka tingkat kebocoran air. Dengan upaya peremajaan pipa jaringan yang perbaikan infrastruktur jaringan air lainnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon H Sofyan Satari SE MM menjelaskan, awal tahun ini tingkat kebocoran air PDAM Kota Cirebon diperkirakan berada di kisaran 37 persen.
Akhir tahun ini, ditargetkan tingkat kebocoran air PDAM Kota Cirebon bisa ditekan di kisaran 32 persen.
“Insya Allah turun 5 persen menjadi 32 persen,” ujar pria yang akrab disapa Om Opang ini.
Menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan untuk terus menekan tingkat kebocoran adalah dengan peremajaan pipa-pipa jaringan distribusi dan jaringan pelanggan.
BACA JUGA:Ketat! Pelantikan Pejabat Pemkot Cirebon Dijaga Polisi dan Satpol PP
BACA JUGA:2 Pelaku Curanmor Takluk Hanya 5 Jam oleh Polsek Talun, Begini Ceritanya
Selain itu, pihaknya rutin melakukan penyusuran jaringan setiap Jumat pagi. Seluruh direksi dan karyawan melakukan susur jaringan untuk menemukan adanya kebocoran untuk ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan.
“Termasuk, program hibah air minum berbasis kinerja (HAMBK). Memang peruntukkannya untuk peningkatan kualitas pelayanan, dengan perbaikan infrastruktur jaringan kepada pelanggan,” sebutnya.
Untuk program HAMBK ini, pada tahun 2021 lalu, PDAM Tirta mendapatkan program hibah air minum berbasis kinerja (HAMBK), dengan dana bantuan yang bersumber dari Hibah Luar Negeri AUSAID/Pemerintah Australia melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar Rp10.674.000.000.
Peruntukkannya, berupa pembangunan insfrastruktur dan jaringan teknis yang menjadi kebutuhan opersional PDAM, untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan. Tapi, bantuan hibah tersebut tidak dalam bentuk fresh money, melainkan dikerjakan dulu dengan dana talangan yang dapat ditagihkan kembali (reimburse).
BACA JUGA:Lestarikan Kawasan Pesisir, Polres Cirebon Kota Tanam Pohon Mangrove
BACA JUGA:Jalan Tol Cirebon - Kuningan Bakal Berdampak Luar Biasa Pada Pariwisata, ke Pangandaran Kurleb 1 Jam
Sehingga, pada tahun 2021 lalu dibuatlah Perda tentang penyertaan modal kepada PDAM ini, sebesar jumlah hibah yang direncanakan. Dengan asumsi penyaluran suntikan modal ini dilakukan dalam dua termin. Yakni di APBD 2022 sebesar Rp5.000.000.000, dan APBD 2023 sebesar Rp Rp5.674.000.000.
“Tahun 2022 sebesar Rp5 miliar, alhamdulillah sudah terpenuhi. Kemudian yang Tahun 2023 sebesar Rp5,647 miliar, kondisi kemampuan keuangan Pemda di tahun 2023 ini kurang memadai, maka direncanakan ulang untuk dianggarkan tahun depan 2024,” imbuhnya. (azs)