Namun, misi yang disepakati para dubes tersebut akhirnya urung ditindaklanjuti pada diplomasi di tingkat lanjut.
Setelah itu, Palestina malah berubah total. Yang awalnya dikendalikan oleh Fatah. Kemudian berganti oleh organisasi yang berbeda dan sangat frontal.
“Dari situlah Palestina tidak terlalu akrab dengan Al Zaytun. Karena alirannya sudah berbeda. Tapi, syekh sangat dekat dengan Ribhi Awad. Bahkan (Ribhi) seringkali mengeluh, karena sedikit kekurangan,” ungkap syekh.
BACA JUGA:Rohadi Bebas dari Lapas Indramayu, Ini Dia Keputusan Pembebasan Bersyarat dari Kemenkumham
Palestina memang negara yang belum benar-benar lepas dari masalah kedaulatan. Sehingga belum bisa memberikan fasilitas yang memadai untuk duta besarnya.
Termasuk untuk Ribhi Awad selama menjadi dubes di Jakarta selama 14 tahun dan baru digantikan Bulan Desember, 2005.
"Al Zaytun adalah lembaga pendidikan besar, saya sudah lima kali ke sini. Saya teman syekh, sudah saya anggap ini adalah mahad saya," kata Ribhi.