MIB Farm, mencoba menerapkan integrated farming dengan closed loop system. Yang menghubungkan seluruh elemen pendukung terintegrasi dan saling terhubung input dan outputnya.
Tanah pertanian sudah terlalu "sengsara" dijejali dengan segala macam pupuk kimia. Cara ini sebagai upaya mengembalikan ke pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Tentu ini menjadi keharusan agar bisa terus berkelanjutan hingga anak cucu nanti. Kesabaran da ketabahan menjadi kunci. Karena menjadi petani tidaklah mudah.
BACA JUGA:10 Peraturan Adem Suporter Irak jelang Hadapi Indonesia, Patut Ditiru!
Petani kita saat ini hanya terdiri dari 2 golongan. Pertama, golongan petani yang tidak punya pilihan lain selain bertani.
Dengan segala keterbatasannya, tidak punya tanah, maka menjadi petani penggarap. Karena hanya itu lah kebisaannya.
Kedua, petani yang "gila" bertani karena hobi dan passion yang kuat. Hal ini yang membuat mereka terus bercocok tanam dengan segala upaya dan percobaan. Dari bertani mereka mendapatkan kebahagiaan.
Bagi Sri Darmono Susilo, lebih 20 tahun sudah hampir semua terhubung dan menampakkan hasilnya. Banyak pihak pun datang ingin belajar dan melihat modelnya dan mengundangnya menjadi narasumber.
BACA JUGA:Kabupaten Kuningan Bakal Dilintasi Jalan Tol dan Jalur Kereta Api, Jadi Kota Metropolitan?
Salah satu ukuran keberhasilannya apabila banyak orang yang menduplikasi modelnya. Hingga bumi ini tetap lestari hingga anak cucu nanti. (*)