JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Dalam debat pertama calon presiden (capres) menuju Pemilu 2024, ada sesi masing-masing capres saling melontarkan pertanyaan.
Saat itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta pendapat capres nomor urut 1, Anies Baswedan terkait pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan.
Menanggapi hal ini, Anies Baswedan menyatakan bahwa jika Jakarta masih memiliki masalah.
BACA JUGA:Bantuan Air Bersih Disalurkan untuk Warga Argasunya, Meski Musim Hujan Sudah Tiba
BACA JUGA:Lantik Kuwu PAW Gempol, Bupati Imron: Lakukan Inovasi Untuk Kemajuan Desa
Maka hal itu jangan ditinggalkan dengan memindahkan ibukota ke IKN, Namun diselesaikan.
"Kalau ada masalah, jangan ditinggalkan, tapi diselesaikan. Ketika di Jakarta menghadapi masalah lingkungan hidup, lalu lintas, kepadatan penduduk itu harus diselesaikan. Ditinggalkan tidak kemudian membuat otomatis selesai," tegas Anies.
Ia mengatakan saat bicara lalu lintas, kontribusi aparat negara dalam kemacetan hanya 4-7 persen.
BACA JUGA:Bahas Demokrasi di Indonesia, Prabowo ke Anies: Kalau Tidak Berjalan Baik, Bapak Tidak Jadi Gubernur
Jadi apabila pusat pemerintahan dipindah ke IKN, maka tidak akan mengurangi kemacetan di Jakarta.
"Jangan kita meniru pemerintah Belanda. Mereka punya Kota Tua (Batavia -red). Ketika Kota Tua turun (permukaan tanah), mereka ke selatan, mereka turun ke Monas. Ditinggalkan (Kota Tua itu)," kata Anies.
"Kita harus menghadapi masalah dengan menyelesaikan," tutur dia.
BACA JUGA:Panwascam Kejaksan Ikut Awasi Gudang Logistk KPU Kota Cirebon
BACA JUGA:Ahmad Yani Kembali Nahkodai Attaqwa Center Cirebon
Ia menilai pemerintah seharunya melakukan terobosan-terobosan untuk dapat mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di Ibukota.