BACA JUGA:17 Kali Gempa Bumi di Sukabumi 3 Hari Terakhir, Simak Baik-baik Peringatan BMKG Berikut Ini
Dalam tampilan video terlihat, terasering dibentuk menyesuaikan ketinggian bukit. Ada yang dibentuk 4 trap ada juga yang 2 trap.
Dengan dikupasnya bukit kembar tersebut, potensi longsor yang bisa membahayakan pengendara, bisa diminimalisir.
Untuk pembiayaan untuk pengupasan bukit kembar tersebut, berasal dari Kementrian PUPR sebesar Rp8 miliar.
Rafik, pengawas dari PT Feri menjelaskan, pengupasan bukit menggunakan empat alat berat.
Tanah yang dikupas sengaja diturunkan ke badan jalan supaya lebih mudah diangkut oleh dump truk.
"Jadi banyaknya material tanah yang menutupi ruas jalan ini bukan karena longsor, tapi memang sengaja diturunkan tanahnya. Kan nantinya material tanah diangkut dump truk untuk dibuang ke tempat lain," kata Rafik dikutip dari radarkuningan.com, Kamis 7 Desember 2023.
Rafik menjelaskan, proses pengupasan tebing akhir-akhir ini sering terkendala kondisi cuaca.
Di mana tiba-tiba sering terjadi turun hujan. Sehingga alat berhenti sementara melakukan pengupasan dan dilanjutkan kembali setelah cuaca cerah.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Cirebon Sasar Pedagang Pasar Baru Kuningan
"Targetnya memang sampai akhir Desember 2023. Mudah-mudahan saja cuacanya bagus sehingga target bisa tercapai. Kalau hujan terus, ya bisa saja akhir Desember tidak rampung," katanya.
Sementara itu, pengupasan bukit kembar dibuat menjadi empat trap. Trap pertama mundur satu meter dari titik awal.
Sedangkan trap kedua dan ketiga mundur 2 meter. Dan untuk trap terakhir atau 4 hanya dimundurkan 1 meter saja.