JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Indonesia akan meluncurkan satelit Nusantara-5 (SATRIA-2) dan satelit NEO-1 pada 2024.
Tujuan diluncurkannya kedua satelit tersebut untuk meningkatkan transformasi digital, melakukan observasi bumi, pengawasan maritim, dan mengukur medan magnet bumi,
Indonesia juga akan mengoperasikan Observatorium Nasional Timau pada pertengahan 2024 untuk mengawasi satelit, mendukung penelitian ruang angkasa dan pengembangan teknologi.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Riset Antariksa - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging Mumpuni, saat menyampaikan general statement Pemerintah Indonesia di Sidang Scientific and Technical Subcommitee (STSC) ke-61 United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS), di Wina, Rabu 31 Januari 2024 lalu.
BACA JUGA:Alumni Nepal Angkatan 1981 Deklarasi Dukung Capres dan Cawapres AMIN
BACA JUGA:Ketua KPU RI Dapat Teguran Keras Terakhir dari DKPP Akibat Langgar 4 Perkara
“Kami menyambut baik kerja sama ilmu antariksa global untuk memanfaatkan Observatorium Nasional baru ini," ujar Sungging dalam keterangannya, Senin 5 Februari 2024.
"Indonesia mendukung subkomite ini untuk meningkatkan kerja sama dan saling pengertian mengenai pemanfaatan luar angkasa secara damai,” jelasnya.
Sungging juga membeberkan kegiatan luar angkasa Indonesia pada 2023. Yakni, peluncurannya satelit Nusantara-3 (SATRIA-1), untuk mendukung perkembangan transformasi digital di Indonesia.
Selain itu, dilakukan juga peningkatan kerja sama internasional dengan menandatangani kerja sama (MoU) dengan United Arab Emirates Space Agency (UAESA) dan perubahan pelaksanaan dengan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
BACA JUGA:Catat Sejarah, Timnas e-Sport Indonesia Tembus Final AFC eAsian Cup 2023 Usai Kalahkan Thailand
BACA JUGA:Pimpin Sertijab Kapolsek Susukanlebak, Begini Pesan Kapolresta Cirebon
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Elit Partai Mulai Cooling Down, Berikut Ini Pesan dari PDI Perjuangan Jabar
Pada kesempatan lainnya, Sungging memaparkan “Indonesia’s Astronomical Observatory: A Novel Global Platform for Space Research Enhancing Peaceful Applications and Space Situational Awareness”, yang menjelaskan kemajuan Pembangunan Observatorium Astronomi Timau di Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, juga menyampaikan pemaparan teknis tentang “Indonesian Contribution to Regional Space Weather Research and Observation”.
Peneliti Pusat Riset Geoinformatika BRIN Parwati akan menyampaikan “Remote Sensing Applications for Supporting SDGs in Indonesia” pada 7 Februari 2024 mendatang. (*)