Tugas tersebut sangat melelahkan, dilakukan seorang diri tanpa bantuan tenaga lain.
Nyi Mas Baduran berpikiran, seorang diri menebang pepohaonan rasanya tidak akan sanggup untuk menampung sejumlah pasukan Demak yang sangat banyak.
Sehingga dirinya berinisiatif untuk membakar hutan tersebut agar pekerjaan bisa cepat selesai sesuai target.
BACA JUGA:Menurut Catatan Sejarah Ini, Cirebon dan Kuningan Ternyata Pernah Berperang!
Kemudian asap membumbung tinggi ke angkasa, dengan selendang miliknya bara api kemudian dikibaskan. Bara api tersebut cepat merambat.
"Sampai dimana bara api ini terjatuh, maka tempat tersebut adalah tanah Baduran," ucap Nyi Mas Baduran.
Setelah api padam, Nyi Mas Baduran kemudian berkeliling untuk memastikan batas-batas wilayahnya.
Akhirnya bara tersebut jatuh sampai ke wilayah Desa Bojong dan batas Desa Bakung.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah di Kawah Putih Ciwidey
Melihat hal tersebut, Ki Gede Bakung merasa tersinggung terhadap Nyi Mas Baduran, yang menurutnya telah merampas wilayahnya.
Tidak terima hal tersebut, terjadi pertikaian Ki Gede Bakung dengan Nyi Mas Baduran di wilayah tapal batas Bakung dengan tanah Baduran.
Menurut cerita, pertarungan kedua orang sakti tersebut, berlangsung hingga berminggu-minggu. Tidak ada yang kalah dan menang.
Hingga akhirnya keduanya kehabisan tenaga dan kelelahan. Pada saat itu, kaki Nyi Mas Baduran tersangkut sejenis tanaman labu hitam hingga terjatuh.
BACA JUGA:Hari Ini Dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Lion Air 5 Tahun Lalu, 189 Penumpang Tewas
Melihat kesempatan tesebut, Ki Gede Bakung kemudian melancarkan serangan dengan menggunakan keris miliknya.
Keris menghujam tubuh Nyi Mas Baduran, disaat bersamaan keris miliknya juga mengenai tubuh Ki Gede Bakung hingga tewas.