CIREBON, RADARCIREBON.COM - SZ salah satu warga di Kabupaten Cirebon beberapa hari terakhir sulit tidur.
Dia gelisah dan resah setelah tak mendapat suara maksimal dalam pelaksanaan Pileg 2024.
Ia kena mental setelah gagal menjadi anggota DPRD Kota Cirebon setelah hanya mendapat kurang dari 200 suara.
Padahal secara hitung-hitungan timnya, ia harusnya bisa mendapatkan suara sebanyak 1800-an suara.
BACA JUGA:Menyusuri Kawasan Wisata Pecinan Kya Kya Surabaya, UMKM Semakin Berkembang Berkat Dukungan BRI
BACA JUGA:Raihan Suara Caleg Kabupaten Cirebon Dapil 3, Berdasarkan Real Count KPU
BACA JUGA:Tips Berkendara MAXimal Selama Musim Hujan
Dia belum bisa menerima hasil penghitungan suara yang membuatnya gagal melenggang ke parlemen.
Padahal kata dia, keluarga terdekatnya sebenarnya tidak merestui ia maju ke jalur politik praktis.
Bahkan, ia harus merelakan diri berpisah sementara waktu dengan istrinya yang memilih meninggalkan rumah kurang lebih delapan bulan lebih.
"Isteri saya tidak setuju, dia pulang kerumah orang tua, kurang lebih 8 bulanan, alhamdulillah sekarang sudah kembali kerumah dan bersama saya,"ujar Saefudin Zuhri.
BACA JUGA:Cek Stok Beras di Pasar, Bey Machmudin: Masyarakat Jangan Beli Panik
BACA JUGA:Jarang Dimainkan Tapi Punya Peran Penting, Begini Achmad Jufriyanto di Mata Bojan Hodak
BACA JUGA:3 Fakta Menarik Ragnar Oratmangoen, Pemain Muslim Calon Dinaturalisasi
SZ menyebut tidak sedikit uang yang dikeluarkan untuk memenuhi harapannya menang dalam pelaksanaan Pileg yang digelar 14 Februari 2024 lalu. Total ia harus kehilangan sekitar 400 juta selama tahapan Pileg kemarin.
"Kalau ditotal itu sekitar 400 juta, tabungan saya itu sebelum Pileg ada 8 digit, sekarang tinggal 44 ribu. Mobil saya jual, motor saya jual," imbuhnya.
Biaya paling besar kata dia paling banyak dihabiskan untuk sosialisasi dan operasional tim. Terlebih ia sudah melakukan sosialisasi sejak Maret 2022.
BACA JUGA:6 Operasi Ambeien Berdasarkan Tingkat Keparahannya
"Saya sebenarnya tidak tertarik, cuma karena diiming-imingi akhirnya saya tertarik, saya dijanjikan uang bulanan untuk sosialisasi 10 juta perbulan dan dihari terkahir itu dikasih 300 juta, tapi tidak ada yang terealisasi," ungkapnya.
Selain itu kata dia, setelah berhenti menjadi Kuwu ia lebih banyak menghabiskan waktu dirumah sehingga setelah dipikir secara matang, ia akhirnya mantap menjadi Caleg dari Partai Nasdem.
"Kalau tidak diiming - imingi mungkin saya tidak akan bergabung, cuma saya kecewa karena apa yang dijanjikan tidak sesuai sehingga harta benda saya habis dan harus mulai dari nol lagi,"paparnya.
Meskipun sudah mengalami hal pahit dalam dunia perpolitikan, ayah empat orang anak ini menyebut hal yang ia alami tersebut tidak lantas membuat ia kapok untuk terjun lagi dalam politik.
BACA JUGA:Barito vs Persib: Henhen Enggan Terbuai, Bojan Bongkar Kekuatan Lawan
"Kalau kapok tidak, wajar kalau sekarang sedikit shock karena baru, saya justru yakin bakal masuk ke politik lagi," bebernya.
Sementara itu, Pengasuh Padepokan Anti Galau, HM Ujang Busthomi, menyebut saat ini tempatnya tersebut sudah kedatangan beberapa Caleg yang gagal dan beberapa timses Caleg yang kondisinya mengalami depresi.
"Kalau Caleg baru ada tiga orang, kalau Timses sudah cukup banyak, rata-rata mengalami depresi ringan. Itu kita terapi disini dengan beberapa metode, belum ketahap berat, masih depresi ringan," kata Ustad Ujang.
Gejala yang umum dirasakan kata Ujang seperti tidak bisa tidur, gelisah, was-was dan tidak bisa tenang. Umumnya kata dia, hal ini muncul karena perasaan berlebihan.
BACA JUGA:Apakah Ambeien Berbahaya? Ketahui Jawabannya di Sini
"Jadi takut berlebihan, kecewa berlebihan, gelisah, kena mental jadi depresi, rata-rata mereka tidak siap kalah, punya harapan besar dan semua yang berlebihan itu tidak baik," jelas Ujang.
Untuk penanganannya kata Ustad Ujang, ia cukup menggunakan metode air putih yang didoakan dan diberikan kepada caleg tersebut, jika kondisinya lumayan berat maka akan dilanjutkan ke tahap ruqyah agar caleg gagal tersebut bisa kembali seperti sediakala.
"Kalau prosesnya singkat, paling penanganan 10 sampai 15 menit karena masih tergolong ringan, kita berikan pemahaman juga agar bisa menerima keadaan," katanya.
Apa yang ia lakukan saat ini kata Ustad Ujang tidak berdasarkan sentimen negatif kepada salah satu partai atau pihak lainnya. Ia murni melakukan hal tersebut untuk menolong sesama yang sedang membutuhkan.
"Tadi alhamdulillah caleg-nya sudah tenang, tadi solat dan ini pertemuan kedua sudah banyak perubahan," pungkasnya. (dri)