KEPULAUAN TANIMBAR, RADARCIREBON.COM – Tidak tahan dengan bullying, seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) Pemilu 2024 di Desa Alusi Kelaan, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku, lakukan bunuh diri.
Aksi petugas PTPS mengakhiri hidupnya sendiri ini dilakukan pada 15 Februari 2024 dengan cara gantung diri.
Diketahui petugas PTPS ini bernama Kaspar Metintomwat (KM) melakukan aksi bunuh diri seusai menyerahkan laporan ke Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) setempat.
Ketua Bawaslu Kabupaten Tanimbar, Mathias Alubwaman mengatakan bahwa KM yang berusia 31 tahun itu memilih mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri.
BACA JUGA:Bimbingan Teknis Kearsipan: Upgrading Pengelola Arsip Kota Cirebon di Era Digital
BACA JUGA:Jokowi Reshuffle Kabinet Besok, AHY Dikabarkan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN
BACA JUGA:Warga Mundupesisir Geger, Mayat Tanpa Indentitas Mengapung di Muara
Aksi gantung diri dilakukan karena diduga tidak tahan dengan perundungan atau bullying yang sering dialami korban.
"Iya benar, Kaspar Metintomwat ini pengawas TPS di Tanimbar. Ia meninggal bunuh diri karena diduga tidak tahan di-bully," kata Mathias melansir dari Antara, Selasa 20 Februari 2024.
Berdasarkan informasi dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kormomolin, kata Mathias, Kaspar gantung diri di rumahnya pada Kamis 15 Februari 2024.
Awalnya, kata dia, Kaspar mengikuti proses pungut hitung perolehan suara di lokasi tempatnya bertugas.
BACA JUGA:Bupati Imron Resmikan UKS SMPN 1 Sumber: Upaya Pemerintah Tingkatkan Taraf Kesehatan Peserta Didik
BACA JUGA:Kena Mental! Cuma Dapat 200 Suara, Caleg Ini Alami Depresi Karena Habis Ratusan Juta Rupiah
Ketika perhitungan selesai, ada yang datang untuk mendokumentasi hasil C-1 menggunakan telepon genggam.
Mereka yang hendak mengambil dokumentasi mendapat izin dari Kelompok Pemungutan Perhitungan Suara (KPPS) yang ada di TPS. Namun, Kaspar melarangnya.