BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat bersama Badan Pusat Statistik Jabar melaksanakan Finalisasi Data Provinsi Jawa Barat Dalam Angka 2024, Rabu (21/2/2024).
Kegiatan konfirmasi ulang data ini dilaksanakan kepada perangkat daerah/perwakilan dinas/badan/instansi vertikal di Provinsi Jabar.
Hal ini untuk penyesuaian antara data yang terdapat pada draf Publikasi Jawa Barat Dalam Angka 2024 dengan data yang terdapat pada perangkat daerah/perwakilan dinas/badan/instansi vertikal di Provinsi Jabar.
Penetapan data dilakukan setelah semua perangkat daerah di Provinsi Jabar yang berkontribusi telah bersepakat mengenai data yang akan dipakai sebagai data final pada Publikasi Jawa Barat Dalam Angka.
BACA JUGA:Ini 5 Olahraga yang Aman untuk Pengidap Radang Sendi
Kesepakatan penetapan data ditandai dengan penandatanganan resume hasil Forum Group Discussion (FGD) yang merupakan bagian dalam salah satu rangkaian acara pada pelaksanaan FGD.
Selanjutnya, identifikasi kegiatan statistik sektoral untuk mendapatkan informasi kegiatan tersebut dalam rangka menghasilkan data yang dicantumkan pada Publikasi Jawa Barat Dalam Angka 2024.
Hal ini juga akan menjadi target dalam pelaksanaan pembinaan statistik sektoral di Provinsi Jabar.
Pejabat Fungsional Statistisi Ahli Muda Diskominfo Jabar Ira Rahmayanti menuturkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk melaksanakan penjaminan kualitas data statistik sektoral dari perangkat daerah di Provinsi Jabar yang akan ditampilkan dalam Publikasi Jawa Barat Dalam Angka 2024.
BACA JUGA:Panji Gumilang Dituntut 1 Tahun 6 Bulan, Diyakini Lakukan Penodaan Agama
"Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam seluruh tahapan penyusunan Publikasi Jawa Barat Dalam Angka 2024," kata Ira Rahmayanti.
"Mari terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk data statistik sektoral yang lebih berkualitas dan saling berbagi pakai untuk mendukung data driven policy yang tepat sasaran,” imbuhnya.
Ketua Tim Integrasi Pengolahan dan Diseminasi BPS Jabar Yudi Purbosari mengatakan, identifikasi kegiatan statistik sektoral dilakukan dengan menggunakan kuesioner digital.