RADARCIREBON.COM – Virus Covid-19 telah menggemparkan dunia pada 2021 hingga 2022 lalu. Seluruh dunia terkena imbahnya.
Meski saat ini penyebaran virus Covid-19 telah berstatus endemi, tetap saja resiko untuk mereka yang rentan.
Untuk itu penelitian yang bertujuan mengidentifikasi obat antivirus baru terus dilakukan, terutama dengan memanfaatkan sumber keragaman hayati Indonesia.
BACA JUGA:Bingung Mau Bukber Dimana? Bentani Hotel Siapkan Menu Ramadan Asian Delight
BACA JUGA:FGD Kebangsentralan, Pj Wali Kota: Upaya untuk Mengamalkan Nilai-Nilai CBP Rupiah
BACA JUGA:BNPB Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Cirebon Timur, Sekda Hilmy: Saya Ucapkan Terima Kasih
Beruntung, Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati yang bisa dipelajari dan diteliti untuk pengembangan obat-obatan.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Rekayasa Genetika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Is Helianti mengungkap daun jamblang memiliki khasiat sebagai kandidat obat anticovid.
Is mengatakan, pihaknya fokus pada riset rekayasa protein enzim yang dapat dimanfaatkan dalam proses industri hijau, termasuk dalam proses penemuan obat Anticovid.
"Highlight riset ini adalah pengembangan protease SarsCov2 melalui tahap kloning dan ekspresi gen," ujar Is Helianti dalam keterangannya.
BACA JUGA:Kapan Penerapan VAR di Liga 1 Indonesia? Begini Jawaban PT LIB
BACA JUGA:Astra Daihatsu Optimis Tahun Ini Penjualan Meningkat
"Produksi dua jenis protease, yakni 3CL protease dan PL protease yang dimiliki virus SarsCov2 hasil teknologi DNA rekombinan dengan memakai sumber daya domestik belum pernah dilakukan," sambungnya.
Dalamn ringkasan hasil risetnya, diimpulkan 3CL Protease dari SarsCov2 dapat diekspresikan pada galur bakteri E.coli via pendekatan DNA sintesis, dengan sebagian besar produk gen adalah protein soluble. Produksi, purifikasi, dan karakterisasi 3CL Pro rekombinan telah dilakukan.