CIREBON, RADARCIREBON.COM - Cirebon belum terbebas dari bahaya banjir. Belum lama ini, air kembali menggenang. Tercatat ada 9 kecamatan yang terkena dampak dari luapan Sungai Cisanggarung yang overload setelah hujan deras.
Rupanya aliran airnya mengalami kemacetan karena sedimentasi sungai di hilir. Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohamad Luthfi MSi menjelaskan tiga tahun terakhir pihaknya membuat program antisipasi. Diantaranya normalisasi.
Tapi output dari program yang dijalankan hanya bisa mengurangi genangan air atau frekuensi lamanya genangan air saja. Dibutuhkan pengembangan kapasitas daya tampung air.
"Yang diprioritaskan harus dituntaskan adalah pembangunan embung. Agar ketika terjadi peningkatan debit air signifikan, kita mempunyai reservoir atau tampungan air yang memadai di Wilayah Waled ini," katanya.
BACA JUGA:Di Gegesik Kabupaten Cirebon, Wali Murid Laporkan Mantan Kepala Sekolah ke Polisi, Ini Dia Kasusnya
Selain pembangunan embung, juga dibutuhkan adanya sodetan sekaligus normalisasi berkelanjutan. Yang sudah dijalankan, belum optimal. Tidak permanen karena kanan kirinya, masih ada bangunan perumahan.
"Kita berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama BBWS harus segera menyelesaikan persoalan banjir yang hampir tiap tahun terjadi ini melalui normalisasi sungai dan senderan. Kita perlu langkah konkret dengan memastikan aliran sungai di Cirebon lancar tanpa sedimentasi," terangnya.
Melalui musibah ini kata politisi PKB itu menjadi pengingat untuk semua stakeholder agar bersama-sama turut menjaga lingkungan dan kebersihan sungai.
"Kita berdoa semoga para korban dan masyarakat timur Cirebon diberikan ketabahan dan kesabaran atas musibah inu. Mari kita bantu saudara-saudara kita dengan uluran segenap elemen masyarakat," tuturnya. "Kami turut berduka atas terjadinya banjir di beberapa wilayah timur Cirebon," pungkasnya. (sam)