"Yang pertama dilakukan ketika kemaren viral adalah bertanya: apa masalahnya? Kenapa bisa terjadi? Dan bagaimana menyelesaikannya?," sambungnya.
Setelah mendapat penjelasan, Diky meminta pihak manajemen Persija untuk segera menyelesaikannya.
Karena menurutnya, jika tidak ada usaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, The Jakmania bakal melakukan 'tindakan'.
"Dan ketika sudah dijawab ya Jakmania hanya satu permintaan. Tolong diselesaikan atau semuanya “selesai”." tulisnya.
Kata 'selesai' dalam tulisan tersebut, banyak kalangan menilai The Jakmania putus hubungan dengan Persija Jakarta. Namun ini sepertinya tidak mungkin.
Kata 'selesai' yang paling memungkinkan, pihak manajemen untuk mengundurkan diri jika tidak mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Sekarang tinggal mengontrol dan mengawasi proses penyelesaiannya," sambung Diky.
Dalam unggahan tersebut, menurutnya Diky kesalahan Persija Jakarta hingga mendapat hukuman dari FIFA, bukan terjadi kali ini saja.
Seingat dirinya, Persija Jakarta sudah berurusan dengan federasi sepak bola dunia itu, sebanyak 3 kali.
"Sebenarnya 'urusan' Persija dengan FIFA bukan sekali dua kali. Terhitung seiunget gue udah 3 kali," sebut Diky dalam unggahan.
Yang pertama masalah Martin Vunk dan Kabayev tahun 2015 dan diselesaikan tahun 2017, tulisnya.
"Selanjutnya adalah dispute antara Marko Simic dengan Persija. Hasilnya udah ada kesepakatan dan tida ada masalah lagi di kemudian hari," sebutnya lagi.
Dan yang paling terakhir, sambung Diky, kasus dengan klub dimana Persija merekrut pemain baru musim ini (yang jelas ini bukan klub lokal) yang lagi viral belakangan karena mesyarakat bola malah taunya dari media sosial.
Dari ketiga kasus tersebut, jelasnya, pesan moral yang bisa diambil adalah manusia berencana Allah menentukan.
"Tahun 2015 belanja banyak pemain bintang, liganya hilang. Tahun 2020 menjadi 'Los Jakartos', eh badai covid datang," sambungnya lagi.
Bagaimana dengan yang ketiga? Menurut gue, yang ketiga sih lebih ke 'Jangan suka memaksakan dan merasa banyak uang, masih banyak kok pemain bola yang gak harus ditransfer. Masak giliran Persija disuruh transfer, sementara sebelumnya bisa minjem, kan akal-akalan montir tuh klub sebelumnya, mentang-mentang Persija', tulis Diky kembali.