Kepada sekolah, Ade mengapresiasi karena pihak guru maupun kepsek sudah datang lebih dahulu.
Tetapi, kasus ini perlu penanganan situasi khusus. Anak tersebut tidak boleh dikeluarkan dan jangan sampai putus sekolah.
"Pendidikan bagi kami nomor 1. Guru sudah sering datang ke sini. Aman insya Allah. Ini kepala sekolah, dari kami dinas pendidikan selalu datang. Ada kepedulian dari warga," tuturnya.
Saat berkunjung ke rumah anak tersebut, Ade beberapa jam berinteaksi. Dia melihat, masih ada komunikasi antara ibu dan anak.
BACA JUGA:3 Orang Diamankan, Terkait Judi Sabung Ayam di Talun Kabupaten Cirebon
"Pasti ada rasa sayang, tetapi ada kesedihan yang terpendam. Ada dua ungkapan dia menyayangi ibunya. Insya Allah penanganannya menyeluruh lah mudah-mudahan," katanya.
Seperti diketahui, seorang anak mengalami depresi karena HP miliknya dijual oleh orang tua untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu, Nita selaku orang tua mengaku sangat menyesal menjual HP milik anaknya. Pasalnya, sampai menyebabkan depresi.
Namun Nita juga mengakui, tidak punya pilihan lain karena butuh uang untuk menutup kebutuhan keluarga. Ditambah suaminya juga bekerja di luar kota dan bekerja serabutan.
BACA JUGA:Unik, Relawan Rayakan Kemanangan Prabowo-Gibran Dengan Lomba Mancing Ikan Lele
Sehingga Nita mesti seorang diri berjuang mencukupi kebutuhan keluarga terutama untuk makan sehari-hari.