Berawal dari Postingan Anak Korban, Pelecehan Kuwu Sindanghayu Tercium Warga

Rabu 22-05-2024,19:00 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

"Saya tidak mengadukan kepada warga (pelecehan), tapi itu murni inisiatif warga sendiri," sebutnya.

Lebih lanjut, putri korban menceritakan kronologi yang menimpa ibunya sehingga membuat warga menuntut mundur Kuwu Sindanghayu.

Pada Hari Senin, 20 Mei 2024, sekitar pukul 13.20 WIB, kuwu datang ke rumah ibunya. Saat itu, putri korban ada di kamarnya.

Kedatangan kuwu tidak menaruh curiga, karena aktifitas berkunjung sudah sering dilakukan sebelum-sebelumnya.

BACA JUGA:Kuwu Sindanghayu Kecamatan Beber Lecehkan Warga, Langsung Dituntut untuk Mundur

"Mamah beranggapan kuwu datang ke rumah mau membicarakan perihal pekerjaan," sebut putri korban.

Karena sebelum itu, kuwu tersebut menghendaki jika putri korban menjadi aparat di Desa Sindanghayu.

Namun kedatangannya kali ini, kepala desa tersebut membekali diri dengan obat kuat berjenis kopi penambah stamina pria.

"Kuwu nyuruh mamah untuk membuat kopi tersebut," jelasnya.

Tanpa pikir panjang, ibunya membuatkan kopi dalam kemasan shacet dan dihidangkan kepada kepala desa yang datang bertamu.

Namun tidak lama kemudian, kuwu bertingkah macam-macam terhadap ibunya. Kepala Desa tersebut mencoba untuk meraba bagian dada korban.

Selain itu, kuwu tersebut secara terang-terangan mengajak ibu korban untuk berbuat layaknya pasangan suami istri.

Ajakan aneh itu ditolak oleh ibunya. Tidak lama kemudian putri korban menghubungi kakak laki-lakinya yang tidak jauh dari rumah korban.

"Saat kakak saya datang, dia (kakaknya) tidak tahu kejadian yang sebenarnya, dia hanya berusaha untuk mengusir kuwu tersebut secara halus," jelasnya.

Setelah kuwu tersebut pergi, barulah kakak laki-lakinya itu diberi tahu kejadian yang sebenarnya.

"Saya langsung mendatangi rumah kuwu sambil bawa teman barang kali saya lepas kontrol," ucap anak korban yang laki-laki.

Kategori :