TPID Ciayumajakuning Sepakati Arahan Presiden dalam High Level Meeting
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Ciayumajakuning turut menyaksikan Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2024 secara virtual di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, beberapa waktu lalu.
Rakornas yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo tersebut dilaksanakan secara hybrid dihadiri seluruh Kepala Daerah.
Kepala KPw BI Cirebon, Anton Pitono menuturkan, kegiatan Menonton Bersama Rakornas Pengendalian Inflas 2024 di Kantor KPw BI Cirebon turut dihadiri perwakilan dari perbankan, akademisi dan UMKM Pangan.
Kegiatan ini ditayangkan secara live streaming di kanal Youtube Bank Indonesia Channel untuk memperkuat pengelolaan ekspektasi inflasi bagi seluruh unsur masyarakat.
BACA JUGA:Pengamat Yakin Akan Ada Kejutan Lain dari Suhendrik: Semua Kemungkinan Bisa Terjadi!
BACA JUGA:Warganet Serbu Akun Facebook Terduga Pelaku Penganiayaan di Indramayu
Pada kesempatan tersebut, Presiden menekankan tantangan inflasi ke depan yang tidak mudah, khususnya terkait dengan kondisi cuaca ekstrim yang dapat mempengaruhi rantai pasok dan akhirnya berdampak pada inflasi.
"Setiap daerah diharapkan dapat menerapkan smart agriculture dan membangun sistem distribusi yang terintegrasi," tuturnya.
Selepas menonton bersama Rakornas Pengendalian Inflasi 2024, TPID Ciayumajyakuning melanjutkan agenda dengan High Level Meeting untuk mendalami pembahasan terkait isu pengendalian inflasi terkini.
Kegiatan dihadiri Kepala Daerah dan anggota TPID SeCiayumajakuning, antara lain Pj Bupati Kuningan, Sekretarts Daerah Kota Cirebon, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Demokrat Gelar Fit and Proper Test di Kabupaten Cirebon, Ayu Tiptaningsih Ikut Juga
BACA JUGA:Rebut Hadiah Jutaan Rupiah di Piala Bupati Lomba Senam Kreasi Yamaha Gear 125 di Cirebon
Kemudian Deputi Kepala Perwakilan Bl Cirebon, Kepala Dinas dari SKPD terkait dan Kepala BPS seluruh wilayah guna membahas program pengendalian inflasi di masing - masing wilayah.
"Secara umum masing - masing wilayah telah menyusun program pengendalian inflasi yang telah disesuatkan dengan karakteristik daerah masing — masing, termasuk program pendukung pertanian dalam mengantisipas! potensi kekeringan akibat perubahan cuaca," ungkapnya.