SUMBER, RADARCIREBON.COM - Aksi tawuran konten antar pelajar SMP di Kabupaten Cirebon menyedot perhatian publik. Pasalnya, satu orang pelajar meninggal dunia akibat aksi tersebut. Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon paling kenceng mengkritik Dinas Pendidikan dan pihak sekolah.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan SSi menyesalkan adanya kejadian tawuran antar pelajar yang menyebabkan satu pelajar meninggal dunia. Ia menilai, aksi tawuran antar pelajar lantaran kurangnya pembinaan dari guru dan kepala sekolah.
Karena itu, kata Aan, pihaknya meminta kepada Dinas Pendidikan untuk membuat program agar aksi tawuran antar pelajar tidak terjadi kembali.
"Kami sejak awal sudah mengingatkan kepada Disdik, soal pencegahan kenalakan remaja yang sekarang sudah masif. Apalagi, aksi tawuran tersebut di picu oleh melalui konten media sosial," terang Aan, kepada Radar, Sabtu 10 Agustus 2024.
BACA JUGA:Inspektorat Ingatkan Kuwu Baru Dilantik Agar Tidak Korupsi
Aan menekankan kepada pemerintah daerah agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. Salah satu upaya meminta Dinas Pendidikan kepada pihak sekolah menjalin kerja sama dengan kepolisian melakukan pembinaan.
"Program tersebut bisa dilakukan secara berkala. Bisa sebulan sekali atau dua bulan sekali. Atau minimalnya satu semester sekali. Tujuannya, agar kenakalan pelajar jangan sampai ke ranah kriminal. Yang terjadi belum lama ini sudah keterlaluan, sampai menghilangkan nyawa orang," ungkap politikus PDIP itu.
Tidak hanya itu, pengguna narkotika dan lainnya sudah menjadi hal yang tidak wajar. Artinya, perlu disikapi secara serius oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.
“Ini yang kita sesalkan. Terutama di dinas pendidikan, kenapa sih tidak ada program khusus terkait masalah itu. Padahal kami dari awal selalu mengingatkan, terutama kenakalan remaja yang begitu masif,” tandasnya.
BACA JUGA:Berawal dari Bakar Sampah, Lahan Kosong Kawasan Gronggong Terbakar
Sehingga, lanjut Aan, perlu dianggarkan oleh Disdik Kabupaten Cirebon untuk merealisasikan program pembinaan sosial kepada peserta didik di tingkat SMP. Pihaknya pun siap mengalokasikan program pembinaan positif sebagai upaya pencegahan. "Dengan harapan kenakalan anak-anak, yang mengarahkan ke perbuatan kriminal tidak kembali terjadi di Kabupaten Cirebon," pungkasnya. (sam)