RADARCIREBON.COM - Jika ingin memahami, mempelajari dan mengetahui tentang geologi planet tempat miliaran manusia tinggal.
Maka, untuk memulai mempelajarinya, diawali dengan mantel bumi. Mantel bumi merupakan kerak berbatu yang memisahkan antara planet ini dan inti luar.
Mantel bumi membentuk sekitar 70 persen dari massa bumi, dan 84 persen sisanya adalah volumenya.
BACA JUGA:Pelatih Neil Critchley Dipecat Blackpool, Semoga Tak Berdampak Negatif Bagi Elkan Baggott
BACA JUGA:Ada Perbaikan Rel KA, PT KAI Daop 3 Cirebon: Mohon Maaf atas Terganggunya Perjalanan
Namun, terlepas dari pengaruhnya yang sangat besar terhadap proses geologi planet ini.
Para ilmuwan belum pernah secara langsung mengekspose proses pengambilan sampel bebatuan dari lapisan geologi karena tingkat kerumitannya yang sangat tinggi.
Kerak bumi rata-rata memiliki ketebalan 14 hingga 19 kilometer. Beruntungnya, ada bagian terunik diarea kerak bumi, karena memiliki bentuk yang sangat tipis sekali.
BACA JUGA:Protes Penjegalan Putusan MK Soal UU Pilkada, Massa Partai Buruh Kepung DPR RI
BACA JUGA:Ramai di Medsos, Azizah Salsha Klarifikasi Perihal Kondisi Rumah Tangganya dengan Pratama Arhan
Area tersebut merupakan bagian punggung Samudera Atlantik Tengah, yang posisinya berada di dekat gunung bawah laut yang disebut sebagai Atlantis Massif.
Selain area ini disebut sebagai Atlantis Massif area ini juga dijuluki Lost City, sebuah wilayah area yang kaya akan hydrothermal, seperti alkaline, hidrogen, metana serta zat karbon lainnya.
Dengan berbagai macam zat-zat penting yang ada diarea itu, membuatnya jadi obyek penting bagi para ilmuwan untuk menelusuri bagaimana sejarah awal terbentuknya bumi yang bisa dibuktikan dan diaplikasikan dengan teori sains.
BACA JUGA:Fraksi PDI Perjuangan Menolak RUU Pilkada Dibahas Hingga Paripurna DPR RI
BACA JUGA:Gambar Garuda Bertuliskan Peringatan Darurat Menggema di Sejumlah Media Sosial, Ada Apa?