Bahaya Nih! AMOC Diperkiraan Menghilang, Awal Mula Kehancuran Bumi
Ilustrasi foto kawasan utara Atlantik.-Jinette Ally-Pixabay
RADARCIREBON.COM – Penemuan mencengangkan datang dari Samudera Atlantik untuk kelangsungan hidup milyaran manusia di bumi.
Berdasarkan hasil penelitan, para ilmuan memperkirakan arus samudera atlantik atau biasa dikenal Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) yang membawa suhu hangat dari wilayah tropis ke Eropa bisa hilang lebih cepat.
AMOC mencegah Inggris Raya dan negara-negara lain di Eropa barat laut mengalami musim dingin.
Namun, sebuah studi baru menunjukkan arus yang membawa suhu hangat ini bisa menghilang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
BACA JUGA:Atur Strategi Hadapi Potensi Karhutla di Musim Kemarau, Pemkab Kuningan Gelar Rakor
Akibatnya, bisa menjadi pemicu perubahan iklim yang parah di seluruh dunia.
AMOC membawa air hangat ke utara, ia akan mendingin dan menguap saat bergerak, yang meningkatkan jumlah garam menjadi lebih asin dan air menjadi lebih padat.
Air yang padat akan tenggelam dan air yang dingin dan pekat akan menyebar ke selatan, ditarik kembali ke permukaan dan menghangat.
Proses ini disebut dengan "upwelling" dan sirkulasinya akan terus terulang.
BACA JUGA:Niat Menolong Kerabat, Owner PT CHS Malah Digugat ke Ranah Hukum
Namun, karena pemanasan global telah menyebabkan pencairan es di belahan bumi utara, terutama dari lapisan es Greenland menyebabkan volume air tawar di Atlantik meningkat.
Selain itu, suhu keseluruhan lautan juga meningkat, hal-hal inilah yang semakin mengganggu siklus AMOC tersebut.
Sebuah studi baru menunjukkan AMOC akan mengilang dan kemungkinan besar akan terjadi di abad ini, tepatnya pada awal tahun 2025.
Menghilangnya AMOC akan menyebabkan bencana bagi semua orang di Bumi, kata para ilmuwan.
BACA JUGA:Anggota Densus 88 Tewas Ditembak Seniornya, Humas Polri: 2 Tersangka Sudah Diamankan
Dalam beberapa dekade akan menyebabkan suhu turun di belahan bumi utara dan menggeser pola curah hujan ke selatan.
Hal ini membuat tempat-tempat seperti Inggris kekurangan air tawar yang dibutuhkan untuk minum dan pertanian.
Efek lainnya adalah peningkatan suhu di daerah tropis akan lebih cepat daripada yang terjadi saat ini, karena panas yang biasanya dibawa ke utara akan tetap ada.
BACA JUGA:Kapan Panji Gumilang Diperiksa Lagi? Begini Kata Humas Polri
Profesor Peter Ditlevsen, dari University of Copenhagen, mengatakan dia cukup khawatir dengan hasil ini.
Tetapi masih ada tingkat ketidakpastian tentang kapan 'keruntuhan AMOC' akan terjadi dan seberapa cepat konsekuensinya akan terjadi.
Banyak ahli kelautan yang telah mengukur AMOC secara langsung sejak tahun 2004 dan mengatakan terlalu dini untuk mempercayai studi ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase