Untuk Orang Tua, Inilah Tips Dari BPOM dalam Memilih dan Memberikan Jajanan Anak di Sekolah

Sabtu 31-08-2024,19:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

Pada makanan kemasan sendiri terdapat label gizi yang menginformasikan kandungan, seperti energi, lemak, protein, karbohidrat, gula, serta garam.

"Pastikan asupan gizi yang diperoleh dari konsumsi pangan olahan tersebut sesuai dengan kebutuhan anak," tuturnya.

Ia juga menyarankan agar menghindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa yang terlalu asin, manis, asam, dan atau aroma yang tengik.

BACA JUGA:Manfaat BPJS Ketenagakerjaan Pasti Diserahkan, Walau Peserta Belum Berkeluarga

BACA JUGA:Nelayan Masih jadi Mata Pencaharian Andalan Masyarakat Pesisir Kota Cirebon

Begitu pula dengan makanan cepat saji (fast food) karena apabila berlebihan dapat mencetus kegemukan dan obesitas.

"Contoh pangan cepat saji, antara lain kentang goreng, burger, ayam goreng tepung, pizza. Biasanya makanan ini tinggi garam dan lemak serta rendah serat," ungkapnya.

Sebaliknya, Elin menyarankan agar orang tua memberikan anak makanan berserat yang bersumber dari sayur dan buah.

2

Makanan tinggi serat ini mudah sekali ditemukan pada makanan Indonesia, mulai dari rujak, gado-gado, karedok, urap, hingga pecel.

Terakhir, ia menyarankan agar anak diajarkan memilih makanan dan minuman dengan melihat batasan kandungan gula, garam, dan lemak.

BACA JUGA:Lebih dari 7.500 SPBU Pertamina Melayani Pertalite

BACA JUGA:Jelang Hari Pelanggan Nasional, PLN Tambah Infrastruktur Baru di Jawa Barat: Kelistrikan Makin Andal

"Batasi konsumsi pangan yang mengandung tinggi gula, garam, dan lemak (GGL). Sebaiknya asupan gula, garam, dan lemak sehari tidak lebih dari 4 sendok makan gula (50 g), 1 sendok teh garam (2000 mg natrium), dan 5 sendok makan lemak/minyak (67 g)," pungkasnya. (*)

Kategori :