Tertiup Angin Kencang, Tenda VIP Roboh Saat Makan Bersama Ratusan Warga

Sabtu 07-09-2024,15:30 WIB
Reporter : Andre Mahardika
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Video amatir memperlihatkan Satu tenda sepanjang sekitar 30 meter tak kuat menahan tiupan angin kencang. Akibatnya, tertiup angin kencang. Tenda penutup tamu undangan roboh tak lama setelah sesi makan bersama dimulai.

Beruntung, saat tenda roboh, tamu undangan termasuk undangan VIP sudah tidak ada dibawahnya.

Lebih dari itu, Ratusan masyarakat yang hadir dalam acara 1001 cerita desa Cibuntu, banyak yang berkumpul dan berada di tenda lainnya. Dimana, tenda penutup makan bersama tetap berdiri kokoh.

Sontak, pemandangan tersebut mengundang reaksi panitia dan masyarakat heboh dan mencoba mengangkat kembali tenda yang terbuat dari bambu, agar bisa berdiri lagi.

BACA JUGA:Dampak Kekeringan, Satlantas Polres Ciko Salurkan Bantuan Air Bersih Kepada Warga Argasunya

Dengan kerja sama dan aksi sigapnya, tenda roboh kembali berdiri tegak setelah diperbaiki sekitar 15 menit perbaikan.

Sementara itu, berlokasi di area desa wisata Cibuntu Kuningan, sejumlah kegiatan dilaksanakan dalam rangka pengenalan dan promosi sektor pariwisata.

Mulai dari peluncuran produksi angklung dan batik, sampai pengenalan budaya dari kearifan lokal yang ada.

Salah satu yang mengundang animo warga yaitu, makan bersama hasil bumi yang diarak keliling kampung. Menariknya, semua kreasi warga dinilai untuk mendapat apresiasi panitia.

BACA JUGA:Kapolres Cirebon Kota Gelar 'Jumat Curhat' Bersama Mahasiswa

Salah satu peserta, Iwan Ruswana, mengungkapkan, seluruh peserta adalah masyarakat dengan membawa kreasi dan diarak keliling kampung.

Nantinya, setelah semuanya berkumpul di lapangan, seluruh kreasi hasil bumi disantap bersama masyarakat yang ada.

"Itu kami bikin kreasi, filosofinya untuk desa Cibuntu yang dikenal dengan homestay nya. Untuk itu, kami bikin replika homestay yang diisi dengan buah buahan, sayur sayuran, umbi umbian, dan semuanya hasil bumi Cibuntu. Seperti alpukat, Pete, terong, kol, cabe, bawang, ubi dan banyak lah, hasil bumi," Ungkapnya kepada radarkuningan, 7 September 2024 siang.

Dikatakannya, proses pengerjaan replika homestay yang dibawa olehnya, memakan waktu dua hari dan dikerjakan secara bersama sama.

BACA JUGA:Amblas Jalan Kaliwedi-Guwa Bertahun-tahun, Belum Bisa Diperbaiki

"Dikerjakan selama dua hari, bareng bareng warga. Sengaja ngambil tema homestay karena ingin memperkenalkan juga ke pendatang yang hari ini datang," katanya.

"Ada juga boneka, diibaratkan penunggu atau pemilik homestay," imbuhnya.

Kategori :