Jumlah Macan Tutul di Gunung Ciremai Bertambah Berdasarkan Pantauan TNGC, Berbahaya Bagi Pendaki?

Kamis 26-12-2024,10:16 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Unggahan itu disertai keterangan yang menjelaskan, bahwa ketiga ekor macan tutul tersebut merupakan satwa liar asli Gunung Ciremai.

“Memantau keberadaan individu native Macan Tutul Jawa yang merupakan satwa asli kawasan Gunung Ciremai melalui kamera jebak (camera trap),” demikian keterangan yang diberikan TNGC.

Dari hasil pantauan tersebut diketahui bahwa, ketiga macan tutul itu berjenis kelamin jantan. 2 ekor memiliki corak tutul hitam atau Macan Kumbang dan satu dengan corak tutul terang.

Nah, TNGC juga menjelaskan, bahwa ada dua jenis macan tutul di Gunung Ciremai. Pertama adalah penghuni asli kawasan tersebut dan macan tutul hasil introduksi.

Macan tutul hasil introduksi yang dimaksud oleh TNGC adalah Slamet Ramadhan dan Rasi yang dilepasliarkan pada 2019 dan 2022.

Nah, berdasarkan hasil pantauan terbaru, bisa diyakini bahwa termasuk Slamet Rmadhan dan Rasi, maka saat ini total ada lima ekor macan tutul yang ada di Gunung Ciremai.

Jumlah itu tentu saja terbatas pada hasil temuan TNGC dengan bantuan camera trap yang dipasang di kawasan tersebut.

Dengan demikian, masih memungkinkan adanya individu lain yang belum terpantau.

Namun demikian, belum ada pernyataan resmi dari TNGC terkait kemungkinan adanya individu lain selain kelima ekor macan tutul tadi.

Di sisi lain, TNGC juga mengabarkan kondisi 2 ekor macan tutul hasil introduksi yang ada di Gunung Ciremai yakni, Slamet Ramadhan dan Rasi.

Disebutkan bahwa, Slamet Ramadhan terakhir kali terpantau kamera jebak pada April 2023. Sedangkan Rasi terpantau pada Juli 2024. 

Keduanya tampak dalam kondisi baik dan sudah mampu beradaptasi secara mapan di Gunung Ciremai.

Apakah Macan Tutul Berbahaya Bagi Pendaki?

Para pendaki yang hendak muncak ke Gunung Ciremai diimbau untuk tidak merasa takut dengan keberadaan macan tutul di kawasan itu.

Selama ini jarang sekali ada laporan macan tutul menyerang manusia. Kucing besar itu pun dinilai tidak terlalu agresif di siang hari. 

Pada saat pelepasliaran Rasi pada 2022 lalu, Kepala Balai TNGC ketika itu, Teguh Setiawan, menjamin bahwa macan tutul tidak akan menyerang manusia.

Kategori :