KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Sepekan berjalannya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kuningan, sejumlah poin langsung didapat untuk dievaluasi.
Salah satunya yakni adanya temuan beberapa siswa yang tidak suka makan nasi, telor maupun ayam, sehingga mereka membawanya pulang dalam keadaan utuh.
Selain itu, di hari kedua pelaksana MBG, terdapat keterlambatan kedatangan paket ke SMPN 4 Kuningan.
BACA JUGA:Kedapatan Mencuri Pakaian Dalam di Pemukiman Cangkol Selatan, Seorang Pria Ditangkap Warga
BACA JUGA:KPc Bank Indonesia Cirebon Beri Edukasi Soal Bahaya Judi Online
BACA JUGA:Perhatikan Asupan Gizi dengan Pedoman Isi Piringku
Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Dandim 0615 Kuningan, Letkol Arh. Kiki Wiryawan menjelaskan, dari satu dapur yang sudah beroperasional dalam pelaksanaan makan bergizi gratis, memang ada beberapa evaluasi kedepan yang harus kita perbaiki.
"Terutama masalah kedatangan waktu penyajian. Dan ini harus kita sesuaikan dengan pelaksanaan belajar mengajar, keterlambatan itu. Saya yakin akan kita perbaiki kedepannya," jelasnya, Kamis 16 Januari 2025.
"Kemarin juga masih adanya siswa yang belum terbiasa makan nasi, ini memang kita memerlukan sedikit edukasi, bagaimana membiasakan mereka makan nasi dibandingkan makan yang lain," imbuhnya.
BACA JUGA:Mayat Pria di Majalengka Diduga Korban Pembunuhan dan Berasal dari Indramayu
Menariknya, hal positif dilakukannya dalam mendukung program MBG ini. Dimana, Dandim mengungkapkan, pihaknya sedang berusaha membuat sumber alternatif untuk pemenuhan masalah gizi, protein dan omega.
"Dari Kodim Kuningan sendiri, kita sedang berusaha membuat sumber alternatif untuk pemenuhan masalah gizi, protein, omega dan itu juga terdapat di kandungan telor puyuh," ungkapnya.
"Kedepan, kita upayakan akan dimasukan ke menu makanan bergizi gratis," tambah Dandim.