
Menurut Habib Miqdad, pihaknya juga tidak menyangka akan menjadi korban banjir besar, yang datang dengan tiba-tiba tersebut.
Ia menuturkan, banjir merobohkan tiga gerbang, serta merendam masjid, kantor, asrama santri serta rumah dinas guru di pesantrennya.
BACA JUGA:Kota Cirebon Dikepung Banjir, Forkompimda Gercep Tinjau Lokasi
"Namun Alhamdulillah, tidak ada santri yang terluka," katanya.
Ia menambahkan, karena terdampak banjir yang cukup parah, pembelajaran di pondok pesantren, untuk sementara dihentikan, sampai proses pembenahan selesai.
“Kami berharap dengan bantuan pemerintah, proses belajar mengajar bisa segera dilanjutkan,” tambah Habib Miqdad. (*)