DBD, Diare dan Infulenza Mendominasi

Selasa 08-04-2014,10:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon memperkirakan musim pancaroba akan terjadi di pertengahan April 2014. Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Cirebon, H Soleh Bastaman SKM MKes, mengingatkan agar masyarakat mewaspadi ancaman demam berdarah dengue (DBD), demam typhoid, penyakit saluran pernafasan atas seperti influenza, batuk, penyakit pencernaan seperti muntaber dan diare. \"Memasuki musim pancaroba, kami telah melakukan sosialisasi agar masyarakat senantiasa membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),\" katanya, saat ditemui Radar, kemarin. Tahun ini, ujarnya, perkembangan jumlah kasus penderita DBD cenderung meningkat. Disebutkannya, bulan Januari lalu sudah ada 95 kasus, Februari 70 kasus dan Maret 8 Kasus. \"Tahun penderita DBD terus meningkat yakni sekitar ada 173 kasus dan empat diantaranya meninggal dunia,\" sebutnya, diiyakan Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Nanang Y SKM. Penambahan penderita ini, kata dia, tidak lepas dari andil cuaca yang berubah-ubah. Belakangan ini, cuaca sulit ditebak dan ini membuat nyamuk berkembang biak. Kadang panas menyengat hingga pori-pori dan kulit terasa terbakar, namun kadang juga hujan lebat dan sangat dingin. Imbasnya, tubuh harus beradaptasi dengan cepat. Sayangnya, terkadang tubuh tidak mampu beradaptasi dengan baik dan mudah terserang penyakit. \"Di sisi lain, virus dan bakteri lebih mudah menyerang dan berkembang biak dengan cepat saat pergantian musim seperti ini. Percepatan dari perkembangbiakkan virus dan bakteri tak bisa diprediksi, karena sangat cepat dan banyak dalam waktu singkat,\" ungkapnya. Berdasarkan data dinas kesehatan, sementara ini infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menempati urutan teratas penyakit yang disebabkan pancaroba. Penyakit ini juga dipicu oleh debu dan udara kotor, ISPA terpicu karena debu dan cuaca yang cepat berganti dari panas ke hujan, sehingga rentan menyerang masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan. Meski tubuh manusia memiliki sistem adaptasi dan mampu menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan, perubahan cuaca yang ekstrem terkadang sulit ditolerir. ISPA lanjutnya, tidak bersifat akut, artinya bisa disembuhkan kurang dari 14 hari. ISPA yang menyerang saluran pernafasan bagian atas misalnya rhinitis, sinusitis, dan faringitis. Sedangkan ISPA yang menyerang saluran pernafasan bahwa di antaranya bronchitis, pneumonia dan laryngitis. Selain ISPA, influenza juga cukup mengancam. Virus Influenza lebih mudah datang dibandingkan saat musim lain. Tak hanya itu, demam typhoid belakangan ini menunjukkan tren peningkatan. Beberapa rumah sakit, mulai didominasi dengan penderita typhoid. \"Berdasarkan data dari Puskesmas dan Rumah sakit yang ada di Kabupaten Cirebon, penderita Diare, influenza jumlahnya cukup banyak, sampai sekarang sudah ada 5.000-an. Sedangkan untuk chikungunya ada sembilan kejadian dan DBD ada 173 kasus,\" paparnya. Selain menerapkan PHBS, pihaknya juga menyarankan olahraga dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman beralkohol, dan lain sebagainya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait