
“Ini jalan kabupaten, dan jadi jalur lintas perbatasan. Kalau rusak seperti ini terus, kita malu. Belum lagi, sudah sering terjadi kecelakaan karena jalan berlubang,” tambahnya.
Kosasih mengungkapkan, jika benar proyek pembangunan jalan dialihkan, pihak desa akan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Cirebon.
Namun, ia tidak menampik bahwa warga bisa saja menyuarakan aspirasinya melalui aksi protes jika tuntutan mereka tak didengar.
“Kami tidak ingin ada demo. Tapi warga juga punya hak menyuarakan keresahan. Intinya, kami hanya ingin kepastian. Jangan tunda-tunda lagi,” katanya.
Pemerintah Desa Pamengkang berharap, meskipun perbaikan jalan belum bisa dilakukan sepenuhnya sepanjang 1 kilometer, setidaknya titik-titik paling rusak dapat segera ditangani tahun ini.
BACA JUGA:KONI Kuningan Miliki Ketua Baru, Ini Harapan Bupati Dian
BACA JUGA:Muncul Percikan Api, Motor Vixion Terbakar Usai Isi BBM di SPBU Cirebon Timur
“Kalau memang anggarannya terbatas, ya minimal 400 meter dulu dikerjakan. Itu pun sudah sangat membantu. Kami dengar anggarannya dari dana murni Kabupaten, semoga saja tidak berubah arah,” tandasnya. (*)