Dari pantauan di lapangan, satu persatu bangunan semi permanen dibongkar oleh petugas gabungan.
BACA JUGA:Omzet Melejit, Kisah Sukses UMKM Kuliner Kurma yang Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI Jakarta
BACA JUGA:Polisi Gelar 'Operasi', Ojol di Majalengka Malah Senang
Sementara itu, sejumlah pemilik bangunan, melakukan bongkar mandiri untuk menyelamatkan sisa bangunan yang masih bisa dimanfaatkan.
Untuk bangunan yang permanen, Satpol PP memberikan surat peringatan kepada pemilik hingga 3 hari ke depan.
"Pembongkaran akan terus berlanjut, untuk bangunan yang permanen dikasih waktu melalui surat bermaterai selama 3 hari," jelas Edi.
Keberadaan sejumlah PKL liar yang ada di kawasan itu, kerap dikeluahkan warga. Karena terindikasi banyak yang disalahgunakan.
BACA JUGA:Sekolah Swasta Jadi Tumbal, Kiai Asal Indramayu Ini Minta KDM Tanggung Jawab
BACA JUGA:Giliran Eros Mundur dari KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Merasa Digoyang Pihak Eksternal
Edi Siswoyo membenarkan kondisi tersebut, menjamurnya lapak PKL dan bangunan liar banyak disalahgunakan untuk kegiatan negatif.
"Memang di daerah ini terindikasi adanya aktivitas mesum pada malam hari salah satunya tempat transaksi prostitusi online (Michat). Bahkan banyak peredaran miras juga," ucapnya.