Melihat besarnya kobaran api, petugas pemadam kebakaran memutuskan untuk fokus membuat sekat atau pembatas agar api tidak merembet ke pemukiman warga yang berada sangat dekat dengan area pasar.
Selain faktor bangunan yang mudah terbakar, kepadatan kios dan banyaknya material seperti plastik dan kain turut mempercepat rambatan api.
“Petugas damkar tampak fokus melakukan pembatasan agar api tidak menjalar ke rumah-rumah. Pasar ini kan posisinya di tengah pemukiman, jadi kalau merembet bisa lebih berbahaya,” kata Andre.
Hingga pukul 20.00 WIB, api masih belum dapat dipadamkan. Kepulan asap terlihat membubung tinggi meski hujan terus turun.
BACA JUGA:Gubernur Jabar Larang Pesta Kembang Api, Ajak Warga Rayakan Tahun Baru 2026 dengan Doa Bersama
Suasana di sekitar pasar juga dipadati warga yang ingin melihat kondisi teranyar, sementara pedagang pasar tampak panik dan berusaha menyelamatkan barang dagangannya.
Karena api terus membesar dan sulit dikendalikan, regu pemadam kebakaran dari Pos Lemahabang akhirnya meminta bantuan unit damkar tambahan dari pos-pos sekitar, termasuk dari pos Weru, Cirebon Utara, hingga Kabupaten Indramayu.
Upaya pemadaman terus dilakukan dari berbagai sisi untuk menghambat penyebaran api.
Belum diketahui jumlah kios yang terbakar maupun kerugian materi yang ditimbulkan. Hingga berita ini diturunkan, proses pemadaman masih berlangsung dan petugas terus berusaha menjinakkan api yang membara di beberapa titik.