Elza Sosok Pendiam, Jarang Bergaul dengan Tetangga

Jumat 13-06-2014,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Elza Natalia (35) warga Perumahan Taman Weru Blok F1 No 10 Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, dikenal tetangganya kurang berbaur dan lebih terkesan tertutup. Korban pembunuhan oleh sepasang kekasih itu, sehari-harinya tinggal berdua dengan anak semata wayang, Timothy Ivan Purnama. Timothy sendiri adalah anak yang masih berusia 8 tahun, yang masih menimba ilmu di SD. Mungkin yang berbeda di Kota Cirebon, para penghuni perumahan tidak mengenali korban secara dekat, karena selama ini korban selalu tertutup dan tidak berbaur dengan sesama tetangganya. Korban yang biasa disapa dengan sebutan Cici tersebut, sangat pendiam, tidak pernah melihatnya cari musuh. Bahkan para tetangga korban pun tidak mengetahui aktivitas keseharian korban. Mereka hanya tahu bahwa korban adalah seorang agensi dari perusahaan jasa asuransi yang berada di Kota Cirebon. Salah satu tetangga korban yang berinisial D (Dian 45) mengatakan, meskipun rumahnya tepat di depan rumah korban, maka dirinya bersama keluarga tidak pernah berbincang ataupun kumpul dengannya. Karena korban selalu berangkat pagi dan pulang malam. ”Saya jarang mengobrol dengannya. Korban kalau tidak disapa, ya tak menyapa. Terakhir saya bertemu dengan korban sekitar Selasa pagi kemarin. Itupun korban hendak mengantarkan anaknya berangkat sekolah, setelah itu saya tidak pernah bertemu dengannya hingga saat ini, saat saya mendengar berita, tentang tetangga saya dibunuh, saya turut jaget, karena selama ini saya tidak mendengar desas desus keributan di rumah tangganya,” jelasnya. Hal senada dengan tetangga lain yang beranama Uti (56). Menurutnya, sebelum korban diberitakan meninggal dunia karena pembunuhan, dirinya sempat dihubungi oleh korban melalui telepon selulernya. Saat itu korban meminta tolong kepada dirinya. Untuk meminta nomor telepon dari tetangga korban yang mempunyai usaha sebagai rental mobil. \"Dia waktu itu menelepon saya. Katanya, dia lagi butuh mobil untuk urusan kantor ke Kuningan. Karena mobilnya mogok, jadi dia pun meminta kepada saya untuk meminta nomor tetangganya, agar bisa meminjam mobilnya,\" tandasnya. Mereka semua yang tak lain adalah tetangga korban, merasa kaget dengan informasi meninggalnya salah satu tetangga dengan cara tragis. Mereka tidak menyangka yang selama ini mereka tahu, korban sebagai sosok pendiam dan lebih dominan tertutup kepada sesama tetangga, tewas dengan cara dibunuh. (arn)

Tags :
Kategori :

Terkait