Arena Pembuktian Pemain Muda

Rabu 25-02-2015,10:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Ajang Jerman Terbuka GPG 2015  MULHEIM AN DER RUHR  - Dari 17 nama yang dikirim Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ke turnamen Jerman Terbuka Grand Prix Gold (GPG) 2015, hanya ada tiga pemain dengan status senior. Mereka adalah Simon Santoso di nomor tunggal putra, dan pasangan ganda putri terbaik Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Sementara selebihnya, merupakan pemain-pemain muda, yang terbilang belum cukup pengalaman. Namun begitu, tak sedikit dari pemain-pemain tersebut yang bertekad menjadikan Jerman Terbuka GPG 2015 sebagai arena pembuktian mereka. Tak terkecuali ganda putra Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian. Pasangan lapis ketiga di pemusatan latihan nasional (pelatnas) itu berharap dapat mengeluarkan permainan terbaik mereka selama beraksi di RWE-Sporthalle yang menjadi venue turnamen. Apalagi, sebelum bertolak ke Jerman, Rian/Fajar punya modal bagus berupa gelar juara Austria Terbuka International Challenge (IC) 2015. “Main di sini (Jerman Terbuka GPG 2015) inginnya bisa banyak ambil ilmu dari pemain-pemain top dunia. Target kami tidak muluk-muluk dulu, tapi yang pasti kami ingin main all-out,” tutur Fajar, dilansir Badminton.org, Selasa (24/2). “Hasil juara di Austria kemarin membuat mereka (Rian/Fajar) lebih percaya diri. Melihat atlet yang tampil di Jerman bagus-bagus, keduanya bisa memanfaatkan turnamen untuk menggali banyak ilmu dan memaksimalkan performa. Saya yakin mereka bisa mengimbangi pemain luar, minimal bisa mengadu permainan di lapangan,” timpal Asisten Pelatih Ganda Putra Pelatnas Chafidz Yusuf. Senada dengan ambisi Rian/Fajar, pasangan ganda campuran Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja juga mematok hasil maksimal di Jerman Terbuka GPG 2015. Kendati setahun lalu sudah harus tersingkir di babak pertama, tahun ini keduanya berani membidik tempat di final. “Persiapan kami sudah oke. Hasil baik di Austria kemarin juga bikin kami lebih semangat lagi,” cetus Gloria, yang bersama Edi sukses memenangi titel kampiun Austria Terbuka IC 2015, akhir pekan lalu. Di babak pertama, Edi/Gloria menjumpai pasangan Rusia, Evgenij Dremin/Evgenia Dimova. Duel ini akan menjadi pertemuan kedua beruntun antara kedua pasangan. Sebelumnya, tepatnya di semifinal Austria Terbuka IC 2015, Edi/Gloria berhasil mengalahkan Dremin/Dimova, 21-18, 21-17. Sama seperti Edi/Gloria yang dijadwalkan bertanding melawan wakil Rusia, duet Rian/Fajar juga ditantang ganda putra Negeri Beruang Merah, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, di babak pembuka. Walau jarak peringkat dunia antar kedua pasangan terpaut jauh, Rian/Fajar enggan bersikap gentar. Sebaliknya, Rian/Fajar justru bersemangat untuk bertanding.  “Secara kelas (peringkat dunia) memang tidak bisa dibandingkan. Tapi kita tetap optimistis. Semoga bisa memberi perlawanan,” kata Fajar. (fay)

Tags :
Kategori :

Terkait