KUNINGAN – Entah karena disibukkan oleh pembahasan delapan Raperda atau ada persoalan lain, usulan kocok ulang alat kelengkapan dewan (AKD) menggantung. Ketua DPRD, Rana Suparman SSos kala dikonfirmasi Radar pun belum merespons. Begitu pula tatkala diminta tanggapan soal Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), pucuk pimpinan PDIP ini belum mau memberikan tanggapan. Dalam menyikapi hal itu, Direktur Merah Putih Institut, Boy Sandi Kartanegara menyesalkannya. Mestinya, kata dia, ketua DPRD responsif terhadap dinamika yang disampaikan oleh tiga fraksi. Pihaknya berkeyakinan, tuntutan kocok ulang AKD yang disuarakan sudah melalui kajian dan bahasan yang memadai. “Kalau Bung Rana selaku ketua dewan menggantung keinginan tersebut, saya pikir ini bisa menjadi bumerang bagi Bung Rana sendiri. Yang perlu dipertimbangkan oleh ketua adalah dinamika yang terjadi di DPRD tetap berdampak pada kinerja eksekutif,” ujar pria berambut gondrong itu, kemarin (18/6). Boy merasa yakin Rana Suparman sangat paham bahwa pucuk pimpinan di eksekutif adalah kader-kader partainya yang harus dia bela. Terlebih, usulan itu datang dari tiga fraksi cukup besar dari tujuh fraksi yang ada. Seperti fraksi Golkar, PAN dan Demokrat yang masing-masing memiliki 7 kursi, 8 kursi dan 5 kursi. Hal senada diutarakan aktivis F-Tekkad, Soejarwo. Dia menegaskan, sikap gamang ketua dewan dalam menyikapi usulan kocok ulang AKD tidak mustahil bakal menjadi bumerang yang akan mengganggu kredibilitasnya. “Usulan tiga fraksi yang disampaikan dalam forum Paripurna beberapa waktu lalu itu, mestinya segera disikapi oleh ketua dewan. Jika ternyata sampai sekarang gamang, maka akan mengganggu kredibilitasnya selaku ketua dewan sekaligus ketua PDIP,” kata Jarwo, sapaan Soejarwo. Dikhawatirkan, sikap yang tidak jelas dari Rana Suparman juga akan memunculkan kemarahan dari tiga fraksi tadi. Pada akhirnya dapat membuat PDIP akan dikucilkan. Sudah barang tentu hal tersebut bisa membuat dinamika di tubuh parlemen daerah kurang kondusif. ”Kalau sudah tidak kondusif, siap-siap saja merembet pada keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan. Dengan begitu, kredibilitas ketua dewan dipertaruhkan karena dianggap tidak mampu memimpin lembaga legislatif,” ucapnya. Dari keterangan yang diperoleh Radar, dalam waktu dekat bakal ada rotasi pimpinan AKD. Beberapa diantaranya akan tetap, sedangkan beberapa AKD lain mengalami pergantian. AKD yang dikabarkan bakal tetap yakni posisi Komisi I dan Badan Kehormatan (BK) DPRD. (ded)
Soal TNGC, Ketua DPRD Bungkam
Jumat 19-06-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :