JAKARTA- Isu reshuffle kabinet Jokowi-JK yang bakal melibatkan partai-partai di Koalisi Merah Putih (KMP) semakin mengemuka. Kemarin giliran adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, yang diundang ke komplek Istana Kepresidenan. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu datang memenuhi undangan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan. “Iya, tadi reshuffle disinggung, tapi secara umum saja,” ungkap Hashim seusai pertemuan. Kepada Luhut, dia menyatakan dukungannya jika presiden hendak merombak kabinet. Menurut dia, reshuffle bisa ditempuh sebagai upaya penyegaran agar pemerintahan bisa berjalan lebih efektif ke depan. Meski demikian, Hashim enggan memerinci menteri-menteri mana saja yang dalam pandangannya perlu diganti. “Itu sudah masuk hak prerogatif presiden, janganlah,” elaknya sambil tersenyum. Lalu, apakah Gerindra tertarik mengirimkan kadernya masuk ke kabinet jika diminta? Dia hanya menyatakan, situasi seperti saat ini ideal bagi perkembangan demokrasi. Gerindra, seperti halnya partai-partai lain di KMP, perlu tetap berada di posisinya untuk memperkuat check and balance. “Kalau KMP ikut masuk, nanti tidak ada itu check and balance. Yang penting, Pak Jokowi tahu kalau kami bersahabat,” jelasnya. Pada kesempatan tersebut, Hashim datang sendirian. Dengan mengenakan setelan jas hitam dan kacamata hitam, anak bungsu ekonom Soemitro Djojohadikusumo itu langsung menuju Gedung Bina Graha, tempat kantor Luhut, sesaat ketika sampai di kompleks Istana Kepresidenan. Selain masalah politik, dia mengaku membicarakan masalah perekonomian negara dewasa ini. Seperti halnya pembicaraan untuk urusan politik, dia mengaku hanya membicarakan hal-hal umum dalam pertemuan yang dibungkus lewat acara makan siang bareng tersebut. Misalnya, ketika dia ikut mengingatkan perlunya pemerintah meningkatkan kewaspadaan atas keadaan ekonomi global akhir-akhir ini. “Saya kira dengan harga komoditas yang turun, kita semua memang harus waspada,” tuturnya. Belakangan berkembang wacana bahwa presiden akan merombak kabinet pasca Lebaran. Meski demikian, hingga saat ini, wacana reshuffle kabinet tersebut masih sebatas isu. Meski Hashim mengisyaratkan penolakan KMP masuk ke kabinet, beda halnya dengan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Menurut dia, saat ini tidak ada perbedaan antara KMP dan KIH karena semuanya sama-sama memiliki tujuan untuk memajukan bangsa dan menyejahterakan rakyat. “KIH dan KMP teman saya semua. Lihat saja kegiatan PAN, kita bareng,” kata Zulkifli. Menurut Zulkifli, PAN adalah mitra pemerintah yang kritis. Jika ada reshuffle, Zulkifli menyarankan presiden menunggu sampai masa kerja kabinet saat ini berjalan satu tahun lebih dahulu. Tujuannya memberikan kesempatan kepada menteri untuk membuktikan kinerjanya. “Kalau cuma enam bulan atau hitungan bulan, kurang fair,” tandasnya. (dyn/bay/c6/fat)
Istana Ajak Adik Prabowo, Sinyal untuk Posisi KMP
Jumat 24-07-2015,09:12 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :