CIREBON - Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH membantah jika radiogram dari kementerian dalam negeri terkait pemilihan wakil walikota disembunyikan. “Selama ini kami juga masih menunggu,” ujar Azis kepada Radar, Kamis (8/10).
Dia mengaku, andai saja radiogram itu sudah di tangan pemerintah kota, pihaknya sudah langsung mengumumkan perihal tersebut dan segera memproses pemilihan wawali. Mengingat Kota Cirebon saat ini sedang butuh wakil walikota untuk menunjang kinerja pemerintah.
“Jadi tidak ada alasan kami untuk menyembunyikan radiogram dari kemendagri. Kalau sudah kami terima proses pemilihan wawali sudah kami gelar, karena itu instruksi langsung dari kemendagri. Sebab, jika tidak dilaksanakan kita bisa kena sanksi,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno SIP MSi mengatakan, belum ada tembusan dari kemendagri mengenai proses pemilihan wawali. Kalaupun radiogram itu sudah turun, tembusan surat itu larinya ke dua lembaga yakni eksekutif dan legislatif.
“Kalau sudah turun, pasti suratnya tembusan itu ada di meja kerja saya dan setelah dicek ternyata radiogram dari kemendagri belum ada. Yang jelas, kalau radiogram itu ada pasti saya informasikan dan diperbanyak supaya diketahui semua orang, terutama media,” katanya.
Pihaknya juga menilai kabar turunnya radiogram di internal DPRD Kota Cirebon tidak terbukti kebenarannya. Sebab, pihaknya sudah melakukan kroscek tentang keberadaan radiogram tersebut. “Jika memang benar juga, proses pemilihan wawali akan dilanjutkan. Lagi pula, kita juga ingin cepat-cepat kota Cirebon punya wawali,” imbunnya. (sam)