Mundu akan Punya Tempat Rehabilitasi Pecandu Napza

Minggu 11-10-2015,17:52 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON – Dalam waktu dekat, Kementerian Sosial (kemensos) Pusat dan Pemerintah Kabupaten Cirebon segera membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Rencananya, puskesmas tersebut diperuntukan bagi penderita atau pecandu napza (narkoba, psikotropika dan zat Adiktif lainnya). Pasalnya, dua Kecamatan di Kabupaten Cirebon yakni Mundu dan Gebang merupakan kecamatan yang langsung mendapatkan perhatian lebih Kementerian Sosial Pusat. Karena dua Kecamatan tersebut sangat tertinggi pecandu napza. Kepala Puskesmas Mundu, dr H Syafaat Mulyanto kepada Radar Cirebon mengatakan, salah satu tujuan didirikannya Pustu Pamengkang selain untuk terjangkaunya pelayanan kesehatan masyarakat, juga karena akan dikhususkan untuk mengobati penderita napza. “Pustu ini salah satunya untuk mengobati penderita napza. Karena pengguna napza di Kecamatan Mundu khususnya Pamengkang, Banjarwangunan, serta Setupatok ini sangat cukup banyak, sehingga sangat dibutuhkan adanya sebuah pelayanan medis untuk mengobati penderita,” katanya. Dijelaskannya, Pustu Pamengkang tersebut akan dilengkapi ruangan khusus bagi para pecandu napza. “Nanti akan ada ruangan khusus, tapi ruangan tersebut kita buat sedemikian rupa sehingga terkesan santai tidak terlihat seperti rumah sakit. Kalau terlihat berbentuk rumah sakit, sang penderita enggan berobat,” jelasnya. Pecandu napza di Mundu, menurut Syafa’at, sudah pada titik yang sangat mengkhawatirkan. “Masalahnya begini, orang tua pecandu itu nggak ada kesadaran untuk mengobati anaknya. Kebanyakan mereka (orang tua, red) membiarkan dan cenderung menutupi kalau anaknya pecandu napza. Bayangkan saja, banyak siswa SMP saat ini mengkonsumsi susu dioplos lotion obat nyamuk dan obat-obat keras seperti trihex dan tramadol. Inikan sudah sangat memprihatinkan,” ujar dia. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang rehabilitasi bagi pecandu atau pengguna napza, lanjut Syafa’at, membuat masyarakat untuk berobat. \"Masyarakat tahunya kalau rehabilitasi itu disiksa atau sebagainya. Itulah hambatan kita, makanya nanti dari Kementrian Sosial Pusat akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat,” sambungnya. Syafa’atpun menduga maraknya pengguna napza di Mundu, karena jaraknya dekat dengan pusat Kota Cirebon. “Mundu itu khan berbatasan dengan Kota Cirebon. Maka itu, dengan mudahnya para pecandu napza ini mendapatkan barang haram itu. Dan pengguna napza di Kecamatan Mundu sudah mencapai ratusan orang,” tuturnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait