Pembelajaran Harus Kreatif dan Inovatif

Senin 12-10-2015,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON-Kreativitas dan inovasi harus mewarnai setiap proses pembelajaran yang digelar lembaga pendidikan. Maka dari itu, penerbit buku Duta bekerja sama dengan Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation (Bimbel GO) dan MGMP Fisika menggelar seminar nasional di Hotel Aston, Sabtu (10/10). Hadir sebagai pembicara, Direktur Penerbit Duta yang juga Direktur Utama Bimbel GO DR Ir Bob Foster MM, Guru Besar Unpad Prof Dr H Said Hamid Hasan MA, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon DR H Wahyo MPd dan Kepala Bimbel GO Cabang Cirebon Faulina. Direktur Penerbit Duta, Bob Foster menegaskan, inovasi datang dari kreativitas. Orang yang memiliki kreativitas maka disebut inovatif. “Orang yang inovatif itu cara berpikirnya out of the box. Karena dengan cara itulah, kita bisa mencapai kesuksesan,” tegas Bob. Inovasi juga menjadi salah satu hal esensial dalam pendidikan. Bila inovasi diterapkan dalam pembelajaran, maka hasil belajar bisa luar biasa. Inovasi diperlukan untuk membuat suasana belajar yang menyenangkan. “Dan kita sebagai guru juga harus bisa menjadi bagian dari problem solving,” lanjut dia. Berdasarkan data yang ada, Human Development Index (HDI)  Indonesia berada di posisi 110. Hal ini sangat memprihatinkan. Padahal, Indonesia memiliki orang-orang yang cerdas dan potensial. “Maka dari itu inovasi dan kreativitas menjadi hal yang penting dalam pembelajaran dan pengembangan diri,” tuturnya. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon DR H Wahyo MPd menjelaskan selama ini kebanyakan anak didik diberikan tugas. Bahkan tak sedikit tugas yang memiliki unsur bisnis. Maka dari itu, dirinya berharap setiap guru memiliki inovasi dan kreativitas untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Apalagi fisika merupakan pelajaran yang cukup ditakuti oleh siswa. “Guru tidak hanya harus menguasai materi, tapi juga harus memiliki kemampuan humanis dan merangkul anak-anak. Karena sehebat apapun gurunya, kalau siswanya tidak suka maka pembelajaran tidak akan optimal,” ujarnya. Sementara Ketua Panitia, Neni Nur MM menjelaskan, Seminar Nasional Pembelajaran Kreatif dan Inovatif ini digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap generasi muda yang minim karakter. Padahal dibutuhkan generasi muda yang tangguh dan bisa bekerja sama. “Karakter merupakan bentuk dari kebiasaan. Maka dari itu melalui kegiatan ini kita coba mengembangkan karakter di dalam kelas,” lanjutnya. (abd/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait