Dihipnotis, Siswi SD Diculik Pria Bertato

Selasa 24-11-2015,16:56 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Diduga Hendak Dijual, Polisi Tolak Laporan Keluarga CIREBON – Penculikan terhadap anak sekolah mulai marak lagi. Yang masih memiliki putra-putri yang berstatus siswa Sekolah Dasar (SD) agar lebih berhati-hati. Seperti yang dialami As (12) warga Kota Cirebon. Siswa kelas 6 salah satu SD Negeri di Kecamatan Kejaksan ini menjadi korban penculikan seorang pria bertato tidak dikenal menggunakan sepeda motor, kemarin (23/11). Awalnya, sekitar pukul 05.30 WIB, korban berniat membeli roti di warung depan SD tersebut. Namun, karena terlalu pagi warung itu pun masih tutup. Lalu, korban pun tidak lantas pulang melainkan duduk di depan warung itu sambil menunggu buka. Saat sedang duduk-duduk itulah, seorang pria tidak dikenal mengendarai sepeda motor jenis matik berwarna biru dengan ciri-ciri bertubuh besar, mengenakan celana pendek dan mempunyai tato di beberapa bagian tubuhnya tersebut berhenti tepat di depan korban. Pelaku kemudian menyuruh korban naik ke motor sambil menunjukan pisau penuh darah sambil mengatakan bahwa dia baru membunuh ayah korban. Setelah itu, seperti dihipnotis korban pun menuruti perintah pelaku naik atas sepeda motor. Pelaku lalu membawa korbannya ke tempat kosnya. Di tempat inilah, korban disekap lalu kedua tangannya diikat menggunakan tali tambang. Beberapa menit kemudian, pelaku kembali membawa korban menuju Losari untuk bertemu seseorang. Entah bagaimana, korban kemudian dibawa kembali ke dalam Kota Cirebon lalu dilepaskan di wilayah Gunung Sari. Diduga, pelaku menculik korban hendak dijual ke sindikat penjualan orang di wilayah Kalimantan. “Dia (pelaku, red) bilangnya papa dibunuh, mau lihat gak. Tangan saya diikat pakai tambang. Sempat denger pelakunya ngomong di telepon mau dibawa ke Kalimantan. Mungkin saya mau dijual ke Kalimantan,” ujar korban AS kepada Radar Cirebon di rumahnya, kemarin. Sementara itu, Moh Nurdin ayah korban kepada Radar Cirebon mengaku cemas ketika putrinya menghilang. Dia pun sempat menyebarkan pamflet foto sang putri. “Saya datang ke Polres Cirebon Kota (Ciko) untuk melapor tapi ditolak, dengan alasan anak saya belum dinyatakan hilang 1x24 jam. Karena laporan ditolak polisi, terpaksa kami minta pertolongan seorang kiai. Dan Alhamdulillah, anak saya kembali pulang,” akunya. Masih menurut Moh Nurdin, putrinya ditemukan di sekitar Jl Gunung Sari, sekitar pukul 12.30 WIB. “Waktu ditemukan korban seperti tidak sadar. Bahkan korban nampak takut dan berusaha lari. Terhadap pamannya juga nggak kenal. Akhirnya kita cuci mukanya dan sambil membaca doa, alhamdulillah kembali sadar dan setelah diperiksa tidak terjadi sesuatu yang buruk pada anak saya,”. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait