ASEP Suhendi (19), salah seorang penumpang yang selamat saat mobil Luxio benopol D 1277 ZJ mengalami kecelakaan di Cipali. Saat kejadian, warga Desa Pasir Malati, Kecamatan Dawuan, Majalengka, itu duduk di belakang sopir. Asep selamat, tapi ayahnya, Heri Suheri (42), meninggal dunia dalam kecelakaan yang menyebabkan enam korban tewas dan lima lainnya luka-luka itu. Asep yang bekerja sebagai kuli bangunan bersama ayahnya ini hanya mengalami luka ringan pada bagian kaki sebelah kanan. Hidungnya bengkak dan terlihat bekas darah mengering akibat benturan. Sesaat sebelum kecelakaan, Asep mengaku posisi duduknya berada tepat di belakang sopir. “Saya masih melek sambil merokok. Duduknya pas di belakang sopir, dekat jendela. Penumpang lain pada tidur semua,” ungkap Asep Suhendi kepada Radar Cirebon di depan Ruang Jenazah RSUD Subang. Dari 10 penumpang, mayoritas tidak dikenalinya meskipun sama-sama dari Kabupaten Majalengka dan berprofesi sebagai pekerja bangunan. Tapi dia mengaku menyaksikan sendiri mobil yang dinaiki bersama ayahnya dari Bintaro, Tangerang, Banten, tersebut menabrak kendaraan truk. Hanya saja dia tak tahu persis, apakah itu truk pasir, kontainer atau jenis lainnya. Saat asyik melamun, secara tiba-tiba terjadi keras yang membuat separuh body mobil terkoyak. Asep kaget bukan kepalang sembari melindungi badannya dari himpitan. Dia menyaksikan beberapa penumpang terpental keluar. Sedangkan ayahnya yang duduk disamping terjepit bangku penumpang. “Ada yang terpental keluar, saya ikut nolong penumpang lain. Situasi masih gelap, penumpang yang selamat panik semua,” ucap dia. Pasca kejadian, dia bersama korban selamat dibawa ke RS Siloam Purwakarta sebelum akhirnya memilih pulang kampung bersama jazad ayahnya. (kho)
Selamat, tapi Melihat Ayah Tak Tertolong Terjepit Kursi
Senin 07-12-2015,10:53 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :