SDN 2 Slangit Ambruk, Sekda Belum Tahu, Yaasalam…

Sabtu 16-04-2016,17:47 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER -­ Nasib para peserta didik SDN 2 Slangit, Kecamatan Klangenan memprihatinkan. Tiga lokal bangunan sekolah yang ambruk dua minggu lalu, belum juga dibangun. Padahal, dalam waktu dekat para siswa akan melaksanakan ujian sekolah. Karena Disdik lambat, rencananya sekolah yang ambruk itu, akan dibangun oleh pengusaha minimarket. Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Kholidin Supriady SSos MAk melalui Kasi Sarpras Dikdas Pancawala Sulistianto ST mengatakan, rencana pembangunan SDN 2 Slangit akan menggunakan dana CSR Minimarket. Sebab, minimarket telah menawarkan diri ke Dinas Pendidikan untuk membangun SDN 2 Slangit yang ambruk. Kalaupun tidak menggunakan CSR, alternatifnya pembangunan SDN 2 Slangit menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. “Kita belum tahu berapa nilainya, karena itu baru sebatas tawaran,\" kata  Panca. Untuk sementara ini, para siswa yang belajar di sekolah menggunakan shift pagi dan siang. “Kebijakan ini diambil karena sudah tidak ada ruangan lagi untuk belajar mengajar, selain menggunakan cara itu. Memang kita akui kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut agak terganggu. Tapi, pembelajaran tetap berjalan,\" tuturnya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar mengaku, untuk melaksanakan pembangunan gedung sekolah yang ambruk masih dilakukan pengkajian. Sebab, bangunan sekolah tersebut belum lama didirikan tahun 2011/2012 lalu. “Masa baru dibangun, dibangun lagi, kan gak masuk akal. Tapi, tetap kita akan bangun lagi melalui DAK,\" tuturnya. Atas kejadian ini, kata Asdulllah, pihaknya akan memanggil mantan kepala SDN 2 Slangit, Jaenudin. Hal ini untuk memastikan dan mengkaji kembali perehaban atap baja ringan tersebut. Kabupaten Cirebon, Hendra Nirmala mengaku, sampai saat ini belum ada laporan yang masuk terkait ke inspektorat. Secara prosedur, ketika ada temuan (kasus, red) laporan tersebut harus dilaporkan dari tingkat bawah, yakni UPTD Pendidikan, diteruskan ke Dinas Pendidikan, kemudian ke bupati dan dilanjutkan ke inspektorat. “Nanti kami periksa kasus ini atas instruksi bupati,\" kata Hendra kepada Radar, Jumat (15/4). Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Yayat Ruhyat mengaku kaget ketika tiga lokal rombel SDN 2 Slangit Kecamatan Klangenan ambruk. Tapi, laporan sekolah ambruk itu belum masuk. “Kejadiannya kapan? Saya baru tahu,\" tukasnya. (sam/jml)

Tags :
Kategori :

Terkait