Cirebon Tampung Napi dari Lapas Banceuy

Senin 25-04-2016,08:46 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Pasca bentrokan di Lapas Banceuy Bandung, seluruh penghuni lapas akan dipindahkan ke beberapa lapas yang ada di Jawa Barat. Masing-masing daerah, mulai Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, punya lapas. Nah, hampir semua kepala lapas mengaku siap menampung para napi dari Lapas Banceuy jika itu sudah diinstruksikan pimpinan. Kepala Lapas Klas I Cirebon (Kesambi), Taufiqurrahman, mengatakan pihaknya menerima informasi pelimpahan para napi dari Lapas Banceuy itu sejak Sabtu (23/4). Tapi hingga tadi malam (24/4), rencana itu belum terealisasi. Pihaknya bahkan sudah berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk mengamankan para napi jika akhirnya dipindahkan ke Cirebon. “Ya jika itu sudah perintah, kami akan menerimannya. Meskipun di lapas kita sendiri over kapasitas. Tapi kan bukan Cirebon saja yang terima limpahan, tapi seluruh lapas di Jawa Barat. Jadi bisa dibag-bagi,” katanya saat dikonfirmasi Radar melalui telepon selular, Minggu (24/4). Dikatakan Taufiqurrahman, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah napi dari Banceuy yang akan masuk Lapas Kesambi. “Jadi jumlah dan waktunya kami belum mengetahuinya. Masih menunggu perintah pimpinan. Tapi yang pasti pindahan napi itu akan disesuaikan dengan kapasitas penghuni di lapas itu sendiri,” ujar Taufiqurrahman. Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Sulistyo Basuki mengatakan pihaknya siap untuk mengamankan rencana pemindahan para napi ke Cirebon. “Polres Cirebon Kota tetap siaga jika sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak lapas guna pengamanan,” tandas kapolres. Sementara Kepala Lapas Khusus Narkotika Gintung, Ciwaringin, Heni Yuwono, melalui staf keamanan lapas Fuad mengatakan kemungkinan Lapas Gintung tidak menerima limpahan napi. Ada dua alasan, over penghuni dan kondisi lapas yang belum normal setelah ambruknya tembok pembatas lapas beberapa waktu lalu. “Kondisinya sih begitu. Tapi jika itu sudah perintah, mau tidak mau kita terima. Tentu disesuaikan dengan jumlah penghuni lapas kita,” tandas Fuad. Senada dikatakan Kepala Lapas Klas IIB Majalengka Mulyadi BCIP SH MSi. Meski siap menerima limpahan napi dari Lapas Banceuy, namun dia memberi catatan. Yakni hanya menerima dengan jumlah terbatas, mengingat lapas yang dipimpinnya sekarang keadaannya telah over kapasitas. \"Sampai malam ini (24/4) belum ada permintaan pindahan dari Kanwil Kemenkuham Jabar. Kalau pun ada, paling banyak kita terima tidak lebih dari 20 orang, untuk menggenapi napi di sini jadi 250 orang. Lebih dari itu kita tolak, karena selain kapasitas, kita juga tidak bisa menjamin kondusivitas lapas dengan jumlah lebih dari itu,\" ujarnya. Dengan jumlah napi sekarang saja, lanjut Mulyadi, pihaknya merasa kewalahan. Pasalnya personil jaga yang hanya 5 orang, tidak akan maksimal menjaga 230 napi. Ini dibuktikan dengan bisa masuknya ratusan HP ke dalam lapas, belum lagi kekhawatiran masuknya narkoba dan terjadi kerusuhan. Pada 29 Maret lalu, Radar Cirebon pernah merilis berita tetang jumlah napi. Secara nasional, ada 181 ribu napi yang menghuni 477 lapas dan rutan. Dari 181 ribu itu, 3.000 di antaranya ada di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). Jumlah itu (3.000) tersebar di semua lapas dan rutan di Ciayumajakuning. Di Lapas Klas 1 Cirebon (Kesambi) misalnya, harusnya hanya bisa dihuni 555 napi. Faktanya, saat ini ada 700 napi yang “tinggal” di situ. Ratusan orang dengan ragam latar belakang dan kasus itu hanya diamankan oleh 32 orang secara bergiliran. Di Cirebon juga terdapat Lapas Khusus Narkotika (Lapsustik) Cirebon (Gintung). Dari kapasitas sebanyak 428 orang, kini justru dihuni 904 napi. Dalam satu kamar berukuran 1x2 meter yang diperuntukan bagi seorang napi, harus diisi tiga orang napi. Begitu juga seterusnya, kamar berkapasitas tiga orang diisi dengan lima orang, hingga dari kapasitas kamar sebelas orang menjadi 21 orang. \"Idealnya kalau melihat jumlah dan luas kamar, lapas ini hanya berkapasitas 428 napi,\" sebut Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Khusus Narkotika Cirebon, Mardi Santoso. Hal yang sama juga terjadi di Lapas Klas IIB Indramayu. Kapasitas Lapas Indramayu sebenarnya hanya 333 orang. Sementara saat ini dihuni oleh warga binaan sebanyak 558 orang. “Saya kira over capacity ini dialami hampir semua lapas, termasuk Lapas Indramayu ini,” kata Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Indramayu, Dody Wijaya AMd IP SH kepada Radar, belum lama ini. Kondisi yang sama juga terjadi di Lapas Klas IIB Majalengka. Dari idealnya 175 napi, kini penghuninya sudah mencapai 232 orang. Dari 232 penghuni lapas itu, 1 orang napi teroris, 3 orang kasus korupsi, dan sisanya (228) terkait pidana umum. Over kapasitas juga terjadi di Lapas Klas IIA Kuningan. Idealnya hanya 305 orang, kini justru dihuni 336 orang. Itu artinya ada kelebihan 31 orang, atau 10,17%. Terdiri dari 308 narapidana, dan 28 tahanan. “Sepanjang over kapasitasnya hanya 10%, gak padat. Tidur, mandi, masih nyaman. Kita gak khawatir,” ujar Kepala Lapas Klas II A Kuningan, Gumelar BCIp MSi. (arn/dri/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait