Dari 50 anggota parlemen daerah, bisa dikatakan Rana Suparman SSos jauh lebih beken dan supel dalam pergaulan. Bapak tiga anak ini piawai meNjalin komunikasi dengan berbagai komponen masyarakat termasuk kalangan media. Nyaris saban hari di ruang kerjanya, wartawan dari berbagai media yang bertugas di Kuningan mengerumuninya sekadar meminta komentar atau wawancara berbagai hal. Laporan: Agus Panther, Kuningan Postur tubuh Rana tidak terlalu tinggi dan juga tidak pendek alias sedang-sedang saja. Berperawakan sedikit gemuk, Rana yang memang dibesarkan di dalam organisasi dikenal sebagai orator ulung. Hal itu dibuktikan dengan seringnya dia menghadapi langsung para pengunjuk rasa yang mendatangi gedung dewan. Tak sungkan Rana berbaur dengan para demonstran. Bahkan pernah sekali waktu dia naik ke atas meja dan berteriak lantang mendukung tuntutan para pendemo. Bagi Rana, arena demonstrasi bukan hal asing dan kerap menjadi panggung bagi dirinya untuk menyampaikan pendapatnya di hadapan para demonstran. Bukan hanya jago mengolah kata-kata yang kerap diselingi dengan guyonan, suami dari Hj Nining itu dikenal dekat terhadap semua kalangan. Ruang kerjanya yang dibatasi pintu kaca tak pernah sepi oleh para tamu. Ada yang hanya sekadar ingin silaturahmi, atau menyampaikan unek-uneknya, semua diterima dengan tangan terbuka oleh Rana. Tak sekali pun Rana berusaha menolak tamu yang akan bertemu dengan dirinya. “Menjaga silaturahmi itu penting. Jadi, jangan memutus silaturahmi,” katanya ringan. Sikap terbuka dan ramah terhadap semua tamu yang datang, membuat Rana mirip selebritis lokal di gedung parlemen daerah. Nyaris semua tamu yang datang rata-rata ingin menemui Rana yang menjabat sebagai ketua dewan. Termasuk kalangan pewarta. “Yang datang ke ruangan bapak itu hampir dari pagi sampai sore. Kalau tidak sempat di dewan, tamu itu biasanya datang ke rumah. Dan bapak selalu menerima siapa pun yang datang ke ruangan atau ke rumahnya dengan tangan terbuka. Bapak juga suka diskusi dengan teman-teman wartawan di ruangannya,” ungkap Jodi, sopir pribadi Rana. Rana mengaku mengenal politik sejak masih menjadi mahasiswa. Kehidupan di organisasi menggiringnya mengenal bagaimana politik itu. Karena rasa cintanya terhadap politik dan ajaran Bung Karno, Rana akhirnya terjun ke dunia politik. “Saya ini dididik organisasi kemahasiswaan (GMNI) sehingga mengenal politik. Bagi saya, dengan terjun ke politik bisa membantu masyarakat. Dalam napas saya selalu terngiang ajaran Bung Karno, dan bagaimana menjalankannya,” sebut Rana. Berbeda dengan pejabat publik lainnya yang suka olahraga golf, tenis atau lainnya, orang nomor satu di gedung dewan itu memilih memelihara ayam dari berbagai ras. Dia mengatakan, jika sudah berada di antara ayam-ayam peliharaannya, semua rasa lelahnya langsung hilang. Jumlah ayam yang dipeliharanya sekarang sudah berjumlah 30 ekor. Sebelum berangkat ke tempat kerjanya, Rana menyempatkan diri untuk mengurus seluruh ayam-ayamnya. “Sejak kecil saya sudah menyukai ayam. Banyak pelajaran positif yang bisa diambil dari perilaku ayam-ayam tersebut. Jika saya penat atau baru pulang tugas dari luar kota, saya langsung menuju kandang ayam. Rasanya rindu sama ayam-ayam peliharaan saya. Jenis ayam apa yang paling disukainya, saya suka ayam Pakoi dari Vietnam. Alasannya, ayam jenis ini paling bagus dan karakternya kuat,” tukasnya. (*)
Ketua DPRD Rana Suparman, Hobi Pelihara Ayam
Kamis 19-05-2016,18:53 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :